32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:44 PM WIB

Puri Izinkan Disbud Bongkar, Parwata: Bongkar Saja, Saya Tanggungjawab

SINGARAJA – Pihak puri akhirnya mengizinkan Dinas Kebudayaan Buleleng membongkar sendiri pagar besi yang dipasang oleh Puri Gede Buleleng, beberapa hari terakhir.

Pemasangan pagar itu diduga terjadi karena miskomunikasi antara salah satu keluarga puri, dengan pihak pemerintah.

Siang kemarin (1/3), pagar besi itu masih terpasang di posisi semula. Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Disbud Buleleng dan ingin melakukan kunjungan ke Puri Gede Buleleng pun terpaksa melintasi pintu besi itu.

Syukurnya tak ada keluhan dari pihak wisatawan. Kepala Disbud Buleleng Gede Komang mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan pihak puri.

Pada prinsipnya, pihak puri mengakui ada sejumlah kekeliruan yang terjadi. “Pihak puri mempersilahkan kami membongkar.

Saya juga sebenarnya tidak mau ada masalah dengan puri. Prinsipnya masalah ini sudah selesai,” kata Gede Komang kemarin.

Sementara itu Anak Agung Ngurah Parwata Panji mengaku dirinya baru tahu bahwa kakaknya, Anak Agung Gede Djelantik memagari lahan milik Disbud Buleleng.

Parwata mengaku telah menghubungi kakaknya yang kini berdomisili di Jakarta, namun belum ada Jawaban. Rencananya ia akan menemui kakaknya, yang akan pulang ke Singaraja setelah hari raya Nyepi nanti.

“Pintu itu silakan dibongkar saja. Saya nanti yang tanggungjawab dengan kakak. Saya yang akan jelaskan. Mungkin karena terlalu lama tinggal di Jakarta, jadi tidak tahu dimana batas-batasnya,” kata Parwata.

Seperti diberitakan sebelumnya, areal milik Disbud Buleleng dipagari oleh salah seorang keluarga di Puri Gede Buleleng.

Pemagaran itu disebut dilakukan oleh Anak Agung Gede Djelantik. Pemagaran itu pun disebut membuat aktifitas di Disbud Buleleng sedikit terganggu.

SINGARAJA – Pihak puri akhirnya mengizinkan Dinas Kebudayaan Buleleng membongkar sendiri pagar besi yang dipasang oleh Puri Gede Buleleng, beberapa hari terakhir.

Pemasangan pagar itu diduga terjadi karena miskomunikasi antara salah satu keluarga puri, dengan pihak pemerintah.

Siang kemarin (1/3), pagar besi itu masih terpasang di posisi semula. Sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Disbud Buleleng dan ingin melakukan kunjungan ke Puri Gede Buleleng pun terpaksa melintasi pintu besi itu.

Syukurnya tak ada keluhan dari pihak wisatawan. Kepala Disbud Buleleng Gede Komang mengatakan, dirinya telah berkoordinasi dengan pihak puri.

Pada prinsipnya, pihak puri mengakui ada sejumlah kekeliruan yang terjadi. “Pihak puri mempersilahkan kami membongkar.

Saya juga sebenarnya tidak mau ada masalah dengan puri. Prinsipnya masalah ini sudah selesai,” kata Gede Komang kemarin.

Sementara itu Anak Agung Ngurah Parwata Panji mengaku dirinya baru tahu bahwa kakaknya, Anak Agung Gede Djelantik memagari lahan milik Disbud Buleleng.

Parwata mengaku telah menghubungi kakaknya yang kini berdomisili di Jakarta, namun belum ada Jawaban. Rencananya ia akan menemui kakaknya, yang akan pulang ke Singaraja setelah hari raya Nyepi nanti.

“Pintu itu silakan dibongkar saja. Saya nanti yang tanggungjawab dengan kakak. Saya yang akan jelaskan. Mungkin karena terlalu lama tinggal di Jakarta, jadi tidak tahu dimana batas-batasnya,” kata Parwata.

Seperti diberitakan sebelumnya, areal milik Disbud Buleleng dipagari oleh salah seorang keluarga di Puri Gede Buleleng.

Pemagaran itu disebut dilakukan oleh Anak Agung Gede Djelantik. Pemagaran itu pun disebut membuat aktifitas di Disbud Buleleng sedikit terganggu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/