27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 23:14 PM WIB

Nyepi Tinggal Beberapa Jam Lagi, Pemudik Nyepi Serbu Gilimanuk

GILIMANUK – Pendatang dari Jawa yang tidak ingin terkungkung di Bali saat hari Raya Nyepi semakin ramai yang pulang kampung (pulkam).

Mereka yang meninggalkan bali sebagian besar mengunakan sepeda motor. Pantuan jawa Pos Radar Bali, mereka pulang ke Jawa dengan menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi.

Mereka berbondong-bondong meninggalkan Bali sejak Senin (4/3) malam hingga Rabu (5/3) pagi ini. Banyaknya kendaraan yang masuk pelabuhan Gilimanuk membuat sering terjadi antrean di depan loket tiket.

Selain itu juga sering terjadi penumpukan di jalur loket tiket untuk mengisi manifest maupun mengisi kartu non tunai agar bisa membeli tiket.

“Kenapa tidak bisa pakai kartu ATM saja. Kalau begini jadi ribet harus membeli kartu dan mengisi kartu non tunai lagi,” ujar salah seorang penumpang.

Beberapa penumpang lainya mengaku mereka memilih pulang kampung agar bisa bebas kemana-mana saat hari raya Nyepi.

“Mumpung sudah libur saya pulang. Kalau pulangnya Rabu takut kena antrean,” ujar Muhdi, asal Banyuwangi.

Pendatang lainnya yang juga mudik Selasa pagi kemarin mengaku, pulang kampung bersama keluarganya karena khawatir kalau Nyepi di Bali anaknya yang masih kecil akan cerewet dan  takut kesulitan untuk mendapat makanan.

 “Kalau saya dan istri tidak masalah. Tetapi nanti anak saya minta beli camilan mau beli dimana. Kalau tidak dibelikan nanti dia menangis. Kalau di kampung bisa beli apa saja,” ujar Ramadani, asal Situbondo yang di Denpasar bekerja sebagai pedagang.

Dari data penyeberangan sampai Selasa pagi, jumlah pengguna jasa yang menyeberang ke Jawa memang mengalami peningkatan dari hari sebelumnya.

Untuk penumpang tercatat 1271 orang, sepeda motor 4242 unit dan mobil campuran sebanyak 1782 unit.

“Memang ada peningkatan tetapi tidak terjadi antrean panjang. Semua pengguna jasa bisa kita layani dengan lancer,” ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry unit pelabuhan Gilimanuk Agus Supriyatno.

Menurut Agus, penumpang bermotor maupun yang menggunakan mobil pribadi mengalami peningkatan menjelang malam dan pagi hari.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi antrean panjang saat puncak penumpang yang menyeberang ke Jawa, saat ini ASDP mengoperasikan 32 kapal. “Kita perkirakan puncaknya hari ini,” pungkasnya. 

GILIMANUK – Pendatang dari Jawa yang tidak ingin terkungkung di Bali saat hari Raya Nyepi semakin ramai yang pulang kampung (pulkam).

Mereka yang meninggalkan bali sebagian besar mengunakan sepeda motor. Pantuan jawa Pos Radar Bali, mereka pulang ke Jawa dengan menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi.

Mereka berbondong-bondong meninggalkan Bali sejak Senin (4/3) malam hingga Rabu (5/3) pagi ini. Banyaknya kendaraan yang masuk pelabuhan Gilimanuk membuat sering terjadi antrean di depan loket tiket.

Selain itu juga sering terjadi penumpukan di jalur loket tiket untuk mengisi manifest maupun mengisi kartu non tunai agar bisa membeli tiket.

“Kenapa tidak bisa pakai kartu ATM saja. Kalau begini jadi ribet harus membeli kartu dan mengisi kartu non tunai lagi,” ujar salah seorang penumpang.

Beberapa penumpang lainya mengaku mereka memilih pulang kampung agar bisa bebas kemana-mana saat hari raya Nyepi.

“Mumpung sudah libur saya pulang. Kalau pulangnya Rabu takut kena antrean,” ujar Muhdi, asal Banyuwangi.

Pendatang lainnya yang juga mudik Selasa pagi kemarin mengaku, pulang kampung bersama keluarganya karena khawatir kalau Nyepi di Bali anaknya yang masih kecil akan cerewet dan  takut kesulitan untuk mendapat makanan.

 “Kalau saya dan istri tidak masalah. Tetapi nanti anak saya minta beli camilan mau beli dimana. Kalau tidak dibelikan nanti dia menangis. Kalau di kampung bisa beli apa saja,” ujar Ramadani, asal Situbondo yang di Denpasar bekerja sebagai pedagang.

Dari data penyeberangan sampai Selasa pagi, jumlah pengguna jasa yang menyeberang ke Jawa memang mengalami peningkatan dari hari sebelumnya.

Untuk penumpang tercatat 1271 orang, sepeda motor 4242 unit dan mobil campuran sebanyak 1782 unit.

“Memang ada peningkatan tetapi tidak terjadi antrean panjang. Semua pengguna jasa bisa kita layani dengan lancer,” ujar Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry unit pelabuhan Gilimanuk Agus Supriyatno.

Menurut Agus, penumpang bermotor maupun yang menggunakan mobil pribadi mengalami peningkatan menjelang malam dan pagi hari.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi antrean panjang saat puncak penumpang yang menyeberang ke Jawa, saat ini ASDP mengoperasikan 32 kapal. “Kita perkirakan puncaknya hari ini,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/