MANGUPURA – Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Badung masih tinggi. Bahkan data terakhir di tahun 2018 penderita virus mematikan tersebut mencapai 2.199 jiwa.
“Dari jumlah tersebut, 681 adalah penderita HIV, sementara 1518 sisanya penderita AIDS,” ujar Ni Nyoman Muliani, dari Dinas Kesehatan Badung.
Ini (pendataan) sudah kami lakukan sesuai data by name by address. Jadi, di tahun 2018 kita temukan sebanyak 2.199 jiwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA),” jelasnya.
Dengan banyaknya ODAH di Badung, pihaknya mengaku tetap melakukan pergerakan bersama KPA Badung.
“Kami dengan KPA mulai bergerak dari Balai Banjar, pelayanan kesehatan, dan juga tempat umum lainnya,” ujarnya.
Kordinator KPA Badung Ayu Cempaka R mengakui terus melakukan sosialisai ke masyarakat secara langsung.
Tidak hanya sosialisasi, pihak KPA pun juga memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk ikut memperingati Hari Anti Diskriminasi (Zero Dascriminaton Day) yang dideklarasikan UNAIDS (Program PBB untuk Gerakan Global Terkait HIV dan AIDS).
“Kami juga memperingati hari anti Diskriminasi setiap tanggal 1 Maret. Hal ini kami lakukan untuk memberikan ruang kepada masyarakat
yang menderita HIV bahwa penderita tidak perlu ditakuti dan dijauhi. Yang harus dijauhi itu penyakitnya,” terangnya.
Kata dia, tujuan diskusi ini menemukan solusi terbaik yang dapat dilakukan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi tersebut.
“Selain itu mewujudkan target tiga Program Three Zero Pada 2030 yakni tidak ada penularan HIV, tidak ada kematian akibat AIDS dan terakhir tidak ada lagi sitigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV dan Aids (ODHA),” pungkasnya.