AMLAPURA – Menjadi seorang guide, apalagi guide wanita dengan paras ayu, bukan perkara mudah. Banyak godaan yang dialami.
Terlebih dengan jam kerja yang tidak tentu. Banyak wisatawan iseng yang suka menggoda. Tidak hanya wisatawan lokal, juga mancanegara.
Hal itu diakui seorang guide wanita asal Karangasem, Ni Nengah Sudarmi. Sudarmi mengaku kerap digoda wisatawan. Meski begitu dia menanggapi dengan santai.
“Intinya jadi seorang guide tour harus ramah saat melayani wisatawan agar mereka tidak complain,” ujar Ni Nengah Sudarmi.
Sudarmi cukup lama jadi guide. Sekarang ini dia tergabung dalam wadah Persatuan Guide Gopala. “Beruntung suami mendukung,” bebernya.
Sudarmi mengaku menjadi guide karena hobby travelling. Sebelum jadi guide, Sudarmi pernah bekerja di rafting di Rendang. Pernah pula jadi guru honor.
Namun, dia jatuh cinta dengan dunia guide. Wanita hitam manis ini mengaku mengawali karirnya sebagai guide wisman Korea Selatan.
Wajar kalau dia fasih berbahasa Korea Selatan, dan Bahasa Inggris. “Ya, awalnya dari teman yang menawarkan, dari sana coba-coba ternyata kecanduan,” bebernya.
Sejauh ini dirinya mengaku sangat menikmati pekerjaan tersebut sekalipun kadang capek. Untuk saat ini, dia beralih menjadi guide wisatawan domestik.
“Kalau soal godaan biasalah ada saja,” ujarnya. ibu satu anak berusia 33 tahun ini mengaku sebagai guide harus memahami soal budaya Bali.
Karena harus menjelaskan soal berbagai hal kepada wisatawan. Hal ini juga menjadi tantangan tersendiri menjadi guide. “Guide harus luwes, supel dan juga menjunjung kesopanan,” bebernya.