BANJAR – Sejumlah relawan Partai Gerindra, kemarin mengadu ke Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Banjar.
Mereka mengadukan dugaan perusakan baliho yang dilakukan di wilayah Kecamatan Banjar. Tak tanggung-tanggung ada delapan buah baliho yang dirusak.
Baliho yang dirusak itu milik Gede Harja Astawa. Calon anggota legislatif (caleg) yang diusung Partai Gerindra.
Harja Astawa sendiri berkompetisi untuk merebut kursi DPRD Bali dari daerah pemilihan Kabupaten Buleleng.
Siang kemarin, sejumlah relawan pun mengadu perusakan itu ke Panwascam Banjar. Mereka didampingi Gede Harja Astawa yang juga berprofesi sebagai advokat itu.
Relawan yang mengadu adalah I Made Mertayasa dan Made Sudarma Waisnawa. Mereka berdua mendapati baliho-baliho milik Harja Astawa sudah dalam kondisi robek.
I Made Mertayasa, misalnya. Ia mengaku mendapati baliho milik Harja dalam kondisi robek sekitar pukul 08.00 pagi kemarin.
Baliho itu terletak di Banjar Dinas Munduk Waban dan dekat wantilan Desa Pakraman Pedawa. Sementara Made Sudarma Waisnawa mendapati enam baliho milik Harja Astawa dalam kondisi robek.
Baliho itu ia ketahui dalam kondisi robek sekitar pukul 06.00 pagi. Masing-masing didapati di Desa Kaliasem sebanyak 1 unit, dan di Desa Temukus sebanyak 5 unit.
Diduga spanduk itu dirobek pada Minggu dini hari. Sebab Sabtu (9/3) lalu, para relawan mengklaim baliho masih terpasang dengan baik.
Ketua Panwascam Banjar Made Sutrawan yang dikonfirmasi mengatakan laporan itu sudah diterima Panwascam Banjar. Total ada delapan baliho yang diadukan dirusak di wilayah Kecamatan Banjar.
Hanya saja laporan itu terancam tak bisa ditindaklanjuti pengawas pemilu. Sebab syarat formal laporan belum terpenuhi.
“Tidak ada terlapor, jadi syarat formalnya belum terpenuhi. Tapi informasi ini tetap kami tindaklanjuti sebagai informasi awal, sekaligus untuk melakukan pengawasan lebih ketat lagi,” kata Sutrawan.
Sementara itu caleg Gerindra Gede Harja Astawa yang dikonfirmasi terpisah, menduga aksi perusakan baliho itu dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Terlebih perusakan terjadi secara masif dengan jumlah baliho yang banyak.
“Sebagai warga negara, kami sudah laporkan pada pihak yang berwenang. Dalam hal ini Panwascam di Kecamatan Banjar. Tindak lanjut berikutnya, tentu kami serahkan pada panwascam,” kata Harja.