RadarBali.com – Bunyi serine mobil patroli polisi dan Pemadam Kebakaran menusuk telinga warga Nusa Dua dan sekitarnya, Jumat (8/9) sore menjelang petang.
Mobil jenis berbeda itu lalu lalang untuk kepentingan berbeda. Mobil patroli sedang mengawal rombongan Presiden Joko Widodo yang sedang melakukan pengamanan di Nusa Dua.
Sementara mobil pemadam kebakaran harus buru-buru ke TKP di permukiman warga di Bualu, Benoa, Kuta Selatan, untuk memadamkan api yang melahap permukiman warga.
Karena menembus kemacetan yang parah, mobil pemadam telat ke TKP. Dampaknya, permukiman yang dihuni 88 kepala keluarga alias kurang lebih 300 jiwa itu ludes tanpa sisa.
Apesnya, pasca kebakaran kemacetan panjang makin tak terhindarkan. Bahkan, beberapa mobil patroli pengamanan Presiden Jokowi ikut terjebak dalam kemacetan.
Saking besarnya kebakaran, sebuah SPBU di Siligita, Nusa Dua, berhenti sementara waktu mengingat lokasi kejadian yang berdekatan dengan tempat kejadian perkara.
Salah satu korban bernama Haji Arwi, 53, menyatakan, sekitar pukul 16.00, dari kejauhan dia melihat kepulan asap membumbung tinggi ke udara.
Ternyata api diketahui muncul dari rumah yang di tempati Juhari, Bondowoso. Api mudah membesar karena material bangunan mudah terbakar.
“Karena saat kejadian angin berembus kencang sehingga api mudah merambat dan meludeskan 20 unit rumah. Bahkan, api sempat merambat ke bangunan Spa di belakang SPBU,” bebernya.
Kapolsek Kuta Selatan Kompol Nengah Patrem belum memastikan dari mana sumber api.
“Anggota masih memintai keterangan saksi-saksi. Nggak ada korban jiwa karena saat kejadian semuanya sedang bekerja,” paparnya.