DENPASAR – Membeludaknya jenazah yang dititipkan warga Bali di rumah sakit, rupanya, tidak hanya terjadi di RSUD Badung, tetapi juga di RS Sanglah.
Namun, rumah sakit terbesar di Bali – Nusra ini masih bernasib lebih baik, karena tak membuat tenda untuk menampung jenasah.
Berdasar keterangan Kasubag Humas RSUP Sanglah Dewa Kresna, hingga Rabu (13/3) siang jumlah jenasah yang dititipkan sebanyak 40 jenasah.
“Yang menitip di frezzer bulan Maret ada 10. Sementara yang menitip di peti bulan Maret ada 30 jenasah,” ujar Dewa Kresna saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali.
Menurutnya, jumlah ini mengalami penurunan. Pasalnya, sebelum Hari Raya Nyepi, jenazah yang dititipkan di RSUP Sanglah mencapai 105 jenazah.
Namun, setelah Nyepi menurun menjadi 40 jenazah. “Jenasah ini ada yang meninggal di RSUP Sanglah dan ada juga meninggal di luar. Kalau ditanya jenazah yang terlama, ada yang sejak tahun lalu,” imbuhnya.
Disinggung mengenai kaitannya dengan Panca Wali Krama dan Hari Raya Nyepi, pihaknya enggan mengambil kesimpulan.
“Wah, ini kami tak tahu. Kami hanya menerima jenasah saja,” tuturnya. Yang jelas, kata dia, pihak RSUD Badung belum berkoordinasi dengan pihak RS Sanglah, apakah perlu bantuan atau tidak.
Sebab, sampai hari ini, freezers jenazah RS Sanglah masih tersisa 22 tempat dari kapasitas 32 freezers.