PEMARON –Upaya pengangkatan dan pembersihan tumpukan sampah di Tukad Batupulu, Pemaron, hingga Rabu (13/3) terus dilakukan.
Bahkan, pemerintah akhirnya mengerahkan satu unit alat berat guna membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat Jembatan Pemaron dan berpotensi menyebabkan banjir itu.
Alat berat itu dikerahkan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. Sampah berupa ranting-ranting kayu dan bambu yang tersangkut di jembatan, dibersihkan secara perlahan.
Selain menegrahkan alat berat, dari pantauan Jawa Pos Radar Bali, sejumlah staf dari Kantor Camat Buleleng, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Perkimta), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta TNI dan Polri juga dikerahkan guna mempercepat proses pembersihan.
Meski telah mengerahkan alat berat, upaya pembersihan sampah itu belum membuahkan hasil signifikan dan sampah masih menggunung.
Maklum saja timbunan sampah begitu banyak. Selain itu tumpukan rumpun-rumpun bambu yang hanyut dibawa banjir, turut menyulitkan proses pembersihan.
Akhirnya sejumlah sampah yang sudah kering, dibakar. Upaya membakar sampah itu pun tak memberikan dampak yang signifikan. Sebab sebagian besar sampah dalam kondisi basah karena terus menerus terkena air sungai.
Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, proses pembersihan itu akan dilakukan bertahap. Sebab sampah yang menyumbat gorong-gorong di jembatan Pemaron cukup banyak.
“Sampahnya banyak, ada kayu gelondongan besar sampai sampah-sampah bambu. Kami lakukan gotong royong, supaya cepat tertangani. Jadi aliran air bisa lancar,” kata Dody.
Selain itu ia juga meminta agar masyarakat tak membuang sampah ke sungai. Baik itu sampah rumah tangga, maupun limbah kayu atau bambu. Sebab limbah-limbah tersebut, meski berbentuk organik, berpotensi menyumbat jalur air.