29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:41 AM WIB

Aksi Teror Meningkat, Pengamanan Pelabuhan Gilimanuk Diperketat

NEGARA – Meningkatnya eskalasi teror yang terjadi di Indonesia dan terjadinya teror di Selandia Baru, memaksa aparat keamanan meningkatkan pengamanan Pelabuhan Gilimanuk.

Puluhan personil kepolisian diterjunkan untuk menjaga pintu masuk Bali dari jalur darat untuk mengantisipasi pelaku teror masuk Bali.

Kabagops Polres Jembrana Kompol Mahfud Didik Wiratmoko mengatakan, pengamanan Pelabuhan Gilimanuk ditingkatkan sejak terjadinya aksi teror di wilayah Sumatra Utara dan terjadinya aksi teror di Selandia Baru.

“Pengamanan sudah ditingkatkan, kami siaga mengantisipasi masuknya pelaku kriminal masuk Bali,” jelas Kompol Mahfud Didik.

Kompol Mahfud Didik menyebutkan, personil yang siaga mengamankan Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 90 orang personil

dibantu penebalan dari personil Polres Jembrana dengan pengawasan tiga orang perwira menengah untuk mengawasi pelaksanaan pengamanan.

Pengamanan dengan melakukan pemeriksaan kendaraan, barang dan orang yang masuk Bali. Pemeriksaan tidak hanya surat-surat kelengkapan, namun juga barang bawaan kendaraan.

“Setiap yang masuk Bali diperiksa detail,” ungkapnya. Pengamanan Pelabuhan Gilimanuk ini, mengingat pelaku teror seperti di Selandia Baru adalah warga negara Australia yang notabene wisatawan terbanyak di Bali.

Khusus di sepanjang pesisir Jembrana, termasuk pelabuhan rakyat, pengawasannya lebih diintensifkan oleh anggota Babhinkamtibmas dan Satuan Polair.

Disamping itu kegiatan operasi yustisi intensif dilakukan siang dan malam melibatkan instansi terkait ke sejumlah tempat tinggal sementara seperti tempat kos, rumah kontrakan hingga tempat-tempat penampungan nelayan di pesisir.

Operasi yustisi dengan mendatangi langsung lokasi tempat tinggal penduduk pendatang ini untuk memastikan identitas warga pendatang, sekaligus untuk menjaga Kamtibmas wilayah hukum Polres Jembrana. 

NEGARA – Meningkatnya eskalasi teror yang terjadi di Indonesia dan terjadinya teror di Selandia Baru, memaksa aparat keamanan meningkatkan pengamanan Pelabuhan Gilimanuk.

Puluhan personil kepolisian diterjunkan untuk menjaga pintu masuk Bali dari jalur darat untuk mengantisipasi pelaku teror masuk Bali.

Kabagops Polres Jembrana Kompol Mahfud Didik Wiratmoko mengatakan, pengamanan Pelabuhan Gilimanuk ditingkatkan sejak terjadinya aksi teror di wilayah Sumatra Utara dan terjadinya aksi teror di Selandia Baru.

“Pengamanan sudah ditingkatkan, kami siaga mengantisipasi masuknya pelaku kriminal masuk Bali,” jelas Kompol Mahfud Didik.

Kompol Mahfud Didik menyebutkan, personil yang siaga mengamankan Pelabuhan Gilimanuk sebanyak 90 orang personil

dibantu penebalan dari personil Polres Jembrana dengan pengawasan tiga orang perwira menengah untuk mengawasi pelaksanaan pengamanan.

Pengamanan dengan melakukan pemeriksaan kendaraan, barang dan orang yang masuk Bali. Pemeriksaan tidak hanya surat-surat kelengkapan, namun juga barang bawaan kendaraan.

“Setiap yang masuk Bali diperiksa detail,” ungkapnya. Pengamanan Pelabuhan Gilimanuk ini, mengingat pelaku teror seperti di Selandia Baru adalah warga negara Australia yang notabene wisatawan terbanyak di Bali.

Khusus di sepanjang pesisir Jembrana, termasuk pelabuhan rakyat, pengawasannya lebih diintensifkan oleh anggota Babhinkamtibmas dan Satuan Polair.

Disamping itu kegiatan operasi yustisi intensif dilakukan siang dan malam melibatkan instansi terkait ke sejumlah tempat tinggal sementara seperti tempat kos, rumah kontrakan hingga tempat-tempat penampungan nelayan di pesisir.

Operasi yustisi dengan mendatangi langsung lokasi tempat tinggal penduduk pendatang ini untuk memastikan identitas warga pendatang, sekaligus untuk menjaga Kamtibmas wilayah hukum Polres Jembrana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/