AMLAPURA – Gunung Agung kembali mengalami erupsi. Kali ini bertepatan dengan Ida Bhatara di Pura Lempuyang madya melasti.
Saat erupsi terjadi, Ide Bhatara mepundut di Jempana dan akan memargi untuk melakukan pemelastian. Dilaporkan, ketinggian kolom saat erupsi mencapai 600 meter mengarah ke utara dan timur.
Saat erupsi terjadi, di Dusun Temukus, Besakih, Karangasem sempat terdengar suara gemuruh. Kesaksian itu diungkap Kadus Temukus Nengah Karta yang juga relawan Pasebaya Agung.
Embusan juga terlihat dari Muncan, Selat, Karangasem dan juga dari Ujung, Karangasem. Meski terjadi erupsi, warga tetap tenang. Termasuk juga warga Temukus yang jaraknya sekitar 5 km dari puncak Gunung Agung. “Warga tetap braktifitas seperti biasa,” ujar Karta.
Berdasar laporan PVMBG, terjadi dua kali erupsi Gunung Agung. Pertama terjadi pukul 08.03 wita dan yang kedua pukul 10.30 wita.
Erupsi yang kedua terekam pada seismogram dengan amplitude 5 mm berdurasi 1 menit 6 detik dengan kolom abu lebih kuat dari sebelumnya yakni 600 meter dari puncak.
Sekalipun terjadi dua kali erupsi namun pemedek ke Pura Besakih tetap membludak. Terlebih lagi kemarin kebetulan hari Minggu sehingga banyak pemedek dari luar Karangasem yang datang untuk sembahyang.
Mereka juga tetap tenang saja dan melakukan persembahyangan dengan khusuk. Menurut Sekretaris Pesebaya Agung Wayan Suara Arsana yang bertugas di Pos Kedundung, Besakih mengatakan, pemedek cukup banyak.
Hanya saja dari Besakih Gunung Agung tiak bisa teramati secara langsung.