BANGLI – Apes dialami oleh I Ketut Sadia, 43. Dapur milik Sadia yang berada di rumahnya di Banjar Lumbuan, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, terbakar, Minggu (17/3) kemarin.
Itu karena Sadia lupa memadamkan api usai memasak kue gipang. Menurut Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, dapur permanen milik korban Sadia itu berukuran kurang lebh 3 x 6 meter.
Dapur tersebut terdapat dua ruangan. Kejadian yang berlangsung dini hari, sontak membuat warga setempat geger dan terbangun dari tidur.
“Pada hari Minggu jam 01.00 saksi (kerabat korban, red) terbangun dan mendengar suara seperti benda jatuh,” ujar AKP Sulhadi, kemarin.
Karena merasa penasaran, maka saksi mengecek keluar. “Saksi pun melihat api sudah mulai membesar,
selanjutnya saksi berteriak minta tolong kepada keluarga dan warga sekitar guna memadamkan api tersebut,” ujarnya.
Teriakan saksi sontak membangunkan para kerabat dan warga untuk berdatangan. “Kemudian warga membantu memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya agar tidak menjalar ke bangunan yang lainnya,” jelasnya.
Kobaran api yang dilihat pada pukul 01.00 itu akhirnya dengan bala bantuan warga berhasil memadamkan si jago merah pada pukul 02.00.
Walau api berhasil dipadamkan, namun beberapa perlengkapan dapur, diantaranya kompor gas, meja dapur, tempat air serta alat dapurnya ludes di lalap si jago merah. Api juga merusak bagian atap bangunan.
Beruntung, tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam kejadian itu. “Korban mengalami kerugian material kurang lebih Rp 30 juta,” jelasnya.
Kejadian kebakaran tersebut diduga akibat kelalaian korban saat membuat kue gipang. “Bara api belum sepenuhnya dipadamkan,
sehingga bara api tersebut merembet pada sisa serabut bambu yang berada di sekitar tungku dapur,” tukasnya.