DENPASAR – Duka mendalam dialami Ida Bagus Kadga Kencana. Sang istri tercinta Ida Ayu Ketut Putri tewas bersama janin berusia 7 bulan dalam kandungan, sedangkan dirinya tak ada di tempat.
Seperti berita sebelumnya, saat sang istri asal Karangasem meninggal, Gus Kadga sedang berada di Nusa Lembongan, Nusa Penida, mendampingi tamu.
Menurut adik kandung korban, Ida Ayu Sri Novi Arisanti, 17, sebelum kakaknya meninggal, Senin malam pukul 19.30 dia dihubungi korban.
Saat dihubungi, Ida Ayu Sri Novi tengah praktik di salah satu apotek di Denpasar. Malam itu, korban memesan salonpas kepada saksi.
Karena masih bekerja, Ida Ayu Sri Novi tidak bisa langsung mengantar. Selesai magang sekitar pukul 21.00, barulah dia pulang dan ternyata melihat lampu rumah sudah padam.
Karena itu, ia memilih pulang ke rumahnya. “Ya, kakak sama suaminya tinggal di situ (lolasi kejadian), saya tinggal sama keluarga yang tempatnya tidak jauh,” bebernya.
Khawatir dengan kondisi sang kakak, Ida Ayu Sri Novi lantas mendatangi rumah kakaknya itu kemarin pagi pukul 07.00.
Namun, saat dipanggil-panggil sang kakak tidak menjawab. Tapi, dari balik pagar, pintu rumah kakanya terbuka.
Dia lantas memberitahu kondisi rumah kakaknya itu ke bapak dan ibunya, Ida Ayu Mayuni, 42, dan Ida Bagus Putu Wiraga Susandi, 49.
Sang ayah kemudian mendobrak pintu dengan cara merusakan selot pagar. Setelah pagar terbuka, mereka masuk ke rumah dan ternyata Ida Ayu Ketut Putri tergelak di lantai.
Setelah dipastikan, ternyata anaknya tak bernyawa. Sang ayak berteriak minta tolong dan dibantu warga kemudian menghubungi pihak kepolisian.
Polisi pun langsung datang ke lokasi kejadian. Dari hasil identifikasi, korban tewas dalam kondisi hamil 7 bulan.
Saat itu posisi kaki kanan di dalam kamar mandi, posisi kepala di bagian pintu kamar, korban menggunakan celana setengah lutut warna kuning garis,
baju lengan pendek warna kuning garis, dari mulut korban keluar sedikit darah dan sementara tidak ditemukan tanda tanda kekerasan.
“Dugaan sementara dia tewas karena terpeleset. Ya suaminya sampai saat ini belum mengetahui,” tutur Babinkantipmas Aiptu Gede Pantiasa.