32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:47 PM WIB

NGERI! Rampok Money Changer, Baku Tembak, WN Rusia Tenteng Senpi SSI

DENPASAR – Kurang dari 24 jam, pelaku perampokan di Money Changer BMC milik PT. Bali Maspintjinra yang terletak di Jalan Pratama Nomor. 36 XY Banjar Terora, Kelurahan Tanjung Benoa, berhasil dibekuk.

Pelaku perampokan mayoritas warga negara asing berkebangsaan Rusia. Tiga orang berhasil diringkus, sementara 4 pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

Satu dari tujuh pelaku perampokan bahkan ditembak mati, saat digerebek di kos kosan dekat kampus Politeknik Udayana Jimbaran, Selasa (19/3) sekitar pukul 13.30.

 “Satu ditembak mati, satu masih kritis dan satu dalam kondisi aman. Mereka terpaksa ditembak karena berusaha melawan petugas saat disergap.

Bahkan, di antara mereka ada yang melepaskan tembakan ke arah polisi,” ungkap seorang sumber di lokasi penangkapan.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi memeriksa saksi karyawan Money Changer BMC. Masing-masing Muhammad Sandriadi, 20, asal Jember, Jawa Timur sebagai Cleaning Service.

Gedi Kurniawan, 25, warga Sumatra Selatan sebagai Karyawan, dan Abdul Haris Karim, 52, asal Makasar, sebagai sekuriti.

Kepada penyidik, Muhammad Sandriadi mengaku sekitar pukul 00.30, ia sedang duduk ruangan belakangan.

Tiba-tiba pintu belakang didobrak dan masuk 3 orang pria misterius dan menghajar korban hingga tak sadarkan diri.

“Setelah sadar, baru mengetahui bahwa kaki dan tangan diikat pakai tali nilon dan dilakban bagian mulut,” beber sumber.

Sandiadi pun tersadar karena dibangunkan oleh teman bernama Abdul Haris Karim. Saat sadar diketahui bahwa money changer sudah berantakan bahkan berangkas sudah tidak ada ditempatnya.

Sementara kata Gedi Kurniawan, pasca kejadian ia sedang tidur di kamar sekitar pukul 00.15. Tiba-tiba datang seseorang yang tidak dikenal langsung memukul bagian belakang kepala dengan menggunakan besi (linggis).

Dia pun pingsan. Setelah sadar dirinya diikat serta mulut dilakban sehingga kejadian yang sebenarnya tidak diketahui.

Setelah dicek ternyata brangkas berisi uang amblas. Masing-masing Rp 800 juta dalam bentuk cash dan Rp 100 juta dalam bentuk valas.

Akibat kejadian tersebut Abdul Haris Karim mengalami luka dibagian pipi sebelah kanan retak. Gedi Kurniawan mengalami luka dibagian punggung sebelah kiri, kepala bagian belakang, pelipis sebelah kanan atas mata kanan.

Muhammad Sandriadi mengalami luka dibagian pipi sebelah kanan. Setelah mendapatkan laporan, polisi turun ke TKP melakukan olah TKP.

Hasil oleh TKP tim menemukan lakban hitam yg dipakai menyumpal mulut korban. Tali tambang warna biru untuk mengikat korban. Ditemukan juga satu buah magazen SS1 berisi peluru di duga milik pelaku.

“Pelaku beraksi membawa senjata SS1, karena ditemukan megazen SS1. Juga membawa linggis. Pelaku diduga berjumlah 5 orang. Tiga masuk, sedangkan dua lagi memantau situasi di depan lokasinkejadian,” cetus sumber.

Wayan Ratmini, 45, pemilik SPA Green yang letaknya di selatan lokasi mengaku tidak memgetahui kejadiann itu secara pasti.

Walaupun lokasi bersampingan persis, namun saat kejadian dia sudah berada di rumah. Tahu-tahu ketika datang, polisi ada di TKP.

Setelah ditanya ke anggota Polisi, ternyata diketahui bahwa telah terjadi perampokan. “Ya money changer dibuka sekitar pukul 09.00 dan tutup sekitar pukul 10.00 sama seperti jam operasi SPA saya,” wanita asal Tabanan ini.

 

DENPASAR – Kurang dari 24 jam, pelaku perampokan di Money Changer BMC milik PT. Bali Maspintjinra yang terletak di Jalan Pratama Nomor. 36 XY Banjar Terora, Kelurahan Tanjung Benoa, berhasil dibekuk.

Pelaku perampokan mayoritas warga negara asing berkebangsaan Rusia. Tiga orang berhasil diringkus, sementara 4 pelaku lainnya masih dalam pengejaran.

Satu dari tujuh pelaku perampokan bahkan ditembak mati, saat digerebek di kos kosan dekat kampus Politeknik Udayana Jimbaran, Selasa (19/3) sekitar pukul 13.30.

 “Satu ditembak mati, satu masih kritis dan satu dalam kondisi aman. Mereka terpaksa ditembak karena berusaha melawan petugas saat disergap.

Bahkan, di antara mereka ada yang melepaskan tembakan ke arah polisi,” ungkap seorang sumber di lokasi penangkapan.

Untuk mengungkap kasus ini, polisi memeriksa saksi karyawan Money Changer BMC. Masing-masing Muhammad Sandriadi, 20, asal Jember, Jawa Timur sebagai Cleaning Service.

Gedi Kurniawan, 25, warga Sumatra Selatan sebagai Karyawan, dan Abdul Haris Karim, 52, asal Makasar, sebagai sekuriti.

Kepada penyidik, Muhammad Sandriadi mengaku sekitar pukul 00.30, ia sedang duduk ruangan belakangan.

Tiba-tiba pintu belakang didobrak dan masuk 3 orang pria misterius dan menghajar korban hingga tak sadarkan diri.

“Setelah sadar, baru mengetahui bahwa kaki dan tangan diikat pakai tali nilon dan dilakban bagian mulut,” beber sumber.

Sandiadi pun tersadar karena dibangunkan oleh teman bernama Abdul Haris Karim. Saat sadar diketahui bahwa money changer sudah berantakan bahkan berangkas sudah tidak ada ditempatnya.

Sementara kata Gedi Kurniawan, pasca kejadian ia sedang tidur di kamar sekitar pukul 00.15. Tiba-tiba datang seseorang yang tidak dikenal langsung memukul bagian belakang kepala dengan menggunakan besi (linggis).

Dia pun pingsan. Setelah sadar dirinya diikat serta mulut dilakban sehingga kejadian yang sebenarnya tidak diketahui.

Setelah dicek ternyata brangkas berisi uang amblas. Masing-masing Rp 800 juta dalam bentuk cash dan Rp 100 juta dalam bentuk valas.

Akibat kejadian tersebut Abdul Haris Karim mengalami luka dibagian pipi sebelah kanan retak. Gedi Kurniawan mengalami luka dibagian punggung sebelah kiri, kepala bagian belakang, pelipis sebelah kanan atas mata kanan.

Muhammad Sandriadi mengalami luka dibagian pipi sebelah kanan. Setelah mendapatkan laporan, polisi turun ke TKP melakukan olah TKP.

Hasil oleh TKP tim menemukan lakban hitam yg dipakai menyumpal mulut korban. Tali tambang warna biru untuk mengikat korban. Ditemukan juga satu buah magazen SS1 berisi peluru di duga milik pelaku.

“Pelaku beraksi membawa senjata SS1, karena ditemukan megazen SS1. Juga membawa linggis. Pelaku diduga berjumlah 5 orang. Tiga masuk, sedangkan dua lagi memantau situasi di depan lokasinkejadian,” cetus sumber.

Wayan Ratmini, 45, pemilik SPA Green yang letaknya di selatan lokasi mengaku tidak memgetahui kejadiann itu secara pasti.

Walaupun lokasi bersampingan persis, namun saat kejadian dia sudah berada di rumah. Tahu-tahu ketika datang, polisi ada di TKP.

Setelah ditanya ke anggota Polisi, ternyata diketahui bahwa telah terjadi perampokan. “Ya money changer dibuka sekitar pukul 09.00 dan tutup sekitar pukul 10.00 sama seperti jam operasi SPA saya,” wanita asal Tabanan ini.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/