RadarBali.com – Kekhawatiran soal air diracun yang menyelimuti warga Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak, akhirnya mereda.
Warga kini telah diizinkan mengonsumsi air yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Rencananya pengelola air minum akan menguras bak air pada Minggu (16/7) besok, sebelum warga mengonsumsi air.
Angin segar itu muncul setelah hasil uji sampel yang dilakukan Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang (Labforcab) Denpasar, menyatakan hasil uji sampel dalam kondisi aman.
Sampel yang dimaksud ialah sampel yang diambil pada bak penampungan air maupun keran air di rumah-rumah warga.
Kapolsek Kawasan Laut Celukan Bawang, AKP I Ketut Wisnaya menyatakan pihaknya sudah melakukan konfirmasi lisan kepada Labforcab Denpasar.
Menurut Wisnaya, dari sampel air yang diambil pada Rabu (12/7) lalu di reservoar serta keran air warga, hasilnya negatif mengandung zat kimia. Kadar keasaman air juga dalam kondisi aman.
“Hari ini (kemarin, Red) air sudah bisa dikonsumsi warga. Jadi, sampel yang diambil Labfor pada tanggal 12 Juli, itu sudah dinyatakan negatif (mengandung zat kimia). Airnya sudah bisa dikonsumsi,” kata Wisnaya.
Sementara untuk sampel yang diambil pada Selasa (11/7) lalu, Wisnaya menyatakan masih menunggu hasil uji lebih lanjut dari Labforcab Denpasar.
“Kalau sampel air yang tercemar, itu kami masih menunggu. Ada indikasi mengandung zat kimia, tapi zat kimia apa saja, itu masih menunggu hasil lab. Mudah-mudahan bisa kami terima secepat mungkin,” kata Wisnaya.
Meski sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi, warga desa masih takut mengkonsumsi air yang dikelola BUMDes.
Perbekel Tinga-Tinga, Made Suwardipa mengatakan, pengelola air bersih sudah diinstruksikan menguras seluruh reservoar.
Sehingga saat air dikonsumsi warga sudah benar-benar aman. Alhasil kini warga masih mengandalkan suplai air dari BPBD Buleleng.
Rencananya BUMDes akan menguras reservoar penampungan air pada Minggu besok. “Biar tidak ada kekhawatiran lagi. Hari Minggu kami kuras habis. Setelah itu baru warga bisa menggunakan air dari BUMDes lagi,” kata Suwardipa.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Tinga-Tinga dibuat resah dengan pencemaran air minum di desa mereka.
Diduga air sengaja diracun menggunakan pestisida tanaman. Akibatnya air menjadi keruh, berbuih, lengket, dan berbau menyengat.
Polisi tengah melakukan penyelidikan peristiwa ini dan masih menunggu hasil penelitian Labfor Cabang Denpasar.