TABANAN – Provider Indosat tengah menggiatkan menyebarluaskan teknologi komunikasi informasi dalam kegiatan belajar di sekolah lewat program Indosat Goes to School.
Sasarannya adalah memberikan penyuluhan dan edukasi kepada peserta didik dan pihak sekolah bagaimana mengakses informasi melalui internet dengan kata internet sehat.
Itulah yang dilakukan Indosat saat bertandang ke SD Negeri 2 Buwit, Kediri, Tabanan Sabtu (23/3) kemarin.
Supervisor Marketing Indosat Wilayah Singaraja, Tabanan dan Jembrana (Singabara) I Wayan Putra Adnyana mengungkapkan, Indosat Goes to School bertujuan memberikan edukasi dan promo internet, tetapi mengarah ke basis pendidikan.
Kegiatannya dalam bentuk lomba amazing tingkat I di sekolah dasar. Siswa diberikan kuis (pertanyaan) seputaran pendidikan dengan materi pelajaran sekolah.
“Kami mengambil 100 seratus peserta. Dari 100 siswa akan dipilih juara I, II dan III. Kemudian siswa yang mendapatkan juara diberikan hadiah berupa paket internet berbasis pendidikan,” ungkapnya.
Indosat menyasar atau memilih sekolah SD. Tujuannya tak lain memberikan edukasi internet sejak dini. Bagaimana mengakses internet dengan baik, mengelola internet atau dapat disebut internet sehat dan berkualitas.
Untuk diketahui ada dua sisi ketika mengakses internet. Positif dan negatif. Kemudian ada dampak juga yang ditimbulkan. Maka perlu diajarkan sejak dini terkait internet, diberikan pemahaman dan edukasi.
“Harapan kami dengan Indosat Goes to School menumbuhkembangkan pengetahuan siswa tentang sportivitas.
Target kami sekarang Indosat dengan produknya IM3 dapat mengembang sayapnya di bidang internet dan mudah dikenal di sekolah sampai tingkat perguruan tinggi,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SD Negeri 2 Buwit, Kediri I Nengah Santika mengatakan, dari program Indosat Goes to School kegiatan ini sangat positif.
Di mana anak-anak didik diberikan kuis dalam bentuk beragam pertanyaan. Pertanyaan yang muncul berkaitan erat dengan materi pelajaran yang ada di sekolah.
Bagi siswa yang berhasil menjawab pertanyaan diberikan semacam hadiah (reward) agar memotivasi anak untuk menjawab soal.
“Hal ini menjadi pengalaman dan pengetahuan berharga bagi kami dan anak didik sekolah,” ujarnya.
Anak didik juga diberikan pengetahuan terkait dengan perkembangan informasi dan teknologi (Iptek) yang sudah digalakkan di sekolah-sekolah.
Bahwa sekolah sudah mulai menggunakan internet dalam mengakses dunia pendidikan. Khususnya materi pelajaran.
Meski demikian internet sudah berada di sekolah-sekolah. Namun tetap anak didik dilakukan pendampingan.
Berupa pengawasan di sekolah. “Kami belum menerapkan sistem pembelajaran dengan berbasis teknologi internet,” ungkapnya.
Pihaknya tetap mengimbau kepada orang tua ketika anaknya memanfaatkan internet di rumah. Terus dilakukan pendampingan, karena mempengaruhi perkembangan metal anak. (rba)