25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:49 AM WIB

Masih Trauma Atap Runtuh, Siswa SDN 2 Pejeng Kangin Belajar di Halaman

GIANYAR – Sehari pascainsiden runtuhnya plafon ruang kelas III SDN 2 Pejeng Kangin, aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa belum berjalan normal.

 

Bahkan akibat runtuhnya plafon dengan melukai seorang siswa, kegiatan KBM khususnya kelas III dan kelas II yang ruangannya juga direnovasi terpaksa harus digelar di luar kelas.

 

Seperti dibenarkan Kepala SDN 2 Pejeng Kangin, Ida Ayu Nyoman Sukarini. Dikonformasi, Selasa (26/3), ia mengatakan jika banyak siswa

 

Khususnya kelas III yang masih trauma atas jebolnya plafon. “Hari ini (kemarin, red) tetap belajar, tapi memang tidak efektif sebelumnya. Karena ruang kelas kurang,” jelasnya. 

Kata Sukarini, siswa kelas II dan III yang belajar di halaman sekolah, dipandu oleh guru wali kelas masing-masing.

“Untuk menghilangkan trauma anak, mereka diajak rigem (riang gembira, red). Menghibur anak-anak biar tidak terbawa perasaan seperti kemarin (saat kejadian),” terangnya.

 

Sementara siswa lain belajar seperti biasa di kelas masing-masing. “Siswa kelas VI kami efektifkan, karena waktunya mendesak menjelang ujian,” ujarnya. 

Karena hanya ada 4 ruangan, sekolah merancang sistem shift terhadap proses belajar mengajar. Siswa kelas V dan VI belajar mulai pukul 10.00.

“Besok mungkin diatur jadwal pembelajaran anak kelas V dan VI belajar setelah anak kelas I dan II keluar sekitar jam 10. Nyambung sampai jam 3 sore baru pulang,” jelasnya. 

Terkait bangunan yang rusak, Dayu Sukarini mengaku masih berkoordinasi.

“Bupati sudah atensi, katanya akan dikasih bantuan sesegera mungkin biar bisa direhab secepatnya. Tadi, kami juga berunding rapat sama komite apakah rehab ini swakelola atau bagaimana jalan baiknya,” jelasnya.

GIANYAR – Sehari pascainsiden runtuhnya plafon ruang kelas III SDN 2 Pejeng Kangin, aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa belum berjalan normal.

 

Bahkan akibat runtuhnya plafon dengan melukai seorang siswa, kegiatan KBM khususnya kelas III dan kelas II yang ruangannya juga direnovasi terpaksa harus digelar di luar kelas.

 

Seperti dibenarkan Kepala SDN 2 Pejeng Kangin, Ida Ayu Nyoman Sukarini. Dikonformasi, Selasa (26/3), ia mengatakan jika banyak siswa

 

Khususnya kelas III yang masih trauma atas jebolnya plafon. “Hari ini (kemarin, red) tetap belajar, tapi memang tidak efektif sebelumnya. Karena ruang kelas kurang,” jelasnya. 

Kata Sukarini, siswa kelas II dan III yang belajar di halaman sekolah, dipandu oleh guru wali kelas masing-masing.

“Untuk menghilangkan trauma anak, mereka diajak rigem (riang gembira, red). Menghibur anak-anak biar tidak terbawa perasaan seperti kemarin (saat kejadian),” terangnya.

 

Sementara siswa lain belajar seperti biasa di kelas masing-masing. “Siswa kelas VI kami efektifkan, karena waktunya mendesak menjelang ujian,” ujarnya. 

Karena hanya ada 4 ruangan, sekolah merancang sistem shift terhadap proses belajar mengajar. Siswa kelas V dan VI belajar mulai pukul 10.00.

“Besok mungkin diatur jadwal pembelajaran anak kelas V dan VI belajar setelah anak kelas I dan II keluar sekitar jam 10. Nyambung sampai jam 3 sore baru pulang,” jelasnya. 

Terkait bangunan yang rusak, Dayu Sukarini mengaku masih berkoordinasi.

“Bupati sudah atensi, katanya akan dikasih bantuan sesegera mungkin biar bisa direhab secepatnya. Tadi, kami juga berunding rapat sama komite apakah rehab ini swakelola atau bagaimana jalan baiknya,” jelasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/