DENPASAR – Kampanye bertema “Prabowo – Sandi Menyapa Semeton Bali” kemarin diwarnai adegan menarik.
Panitia acara saat mengecek pengeras suara tidak menyebutkan angka satu. Jika biasanya pengecekan pengeras suara dimulai dari angka satu, kemudian berlanjut dua dan tiga, maka kemarin angka satu dan tiga ditiadakan alias tidak disebutkan.
“Cek, cek, halo tes sound, dua, dua, dua, dua, dua. Halo, cek sound, dua, dua, dua, dua,” ujar salah satu pembawa acara. Sontak, perilaku nyeleneh itu mengundang tawa massa.
Sementara Prabowo mengakui jika koalisi Indonesia adil dan makmur yang terdiri dari Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, dan Partai Berkarya yang mengusungnya adalah paket hemat.
Karena itu, Prabowo mengaku terharu dengan banyaknya spanduk dukungan yang dibentangkan pendukungnya dalam kampanye kemarin.
Ini karena sebagian spanduk dibuat dari karung beras. “Kalian tahu bahwa kita ini koalisi paket hemat. Betul saya tidak mampu membagikan kaus,
tidak mampu memberi uang. Saya lihat spanduk yang kalian bikin sendiri dari kain kurang beras saya menghargai untuk itu,” ucapnya.
Mantan Danjen Kopassus itu menyebut ada pihak yang selalu mengejek Prabowo tidak ada balihonya.
Menurut dia, baliho Prabowo – Sandi ada dalam hati rakyat. Ia juga menyatakan tidak kepercayaannya terhadap lembaga survei.
Wajar, sebab selama ini hampir semua lembaga survei tidak ada yang mengunggulkan Prabowo – Sandi.
Sebaliknya, lembaga survei mengunggulkan rivalnya yaitu paslon nomor urut 01, Jokowi – Ma’ruf Amin.
“Mau lembaga survei berapapun, Prabowo – Sandi tetap ada di hati rakyat karena rakyat tidak mau dibohong tidak mau dipecah belah,” ucapnya menggebu-gebu.
“Marilah bekerja keras. Walaupun tidak ada uang, saya bangga dengan kalian. Walau kita ini paket hemat, saudara-saudara jangan surut dan gentar,” pekiknya, bersemangat.