26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 2:07 AM WIB

Isyaratkan Kunjungan Jokowi Adalah Puncak Karirnya Sebagai Seniman

RadarBali.com – Setelah berjuang bertahun-tahun atas penyakit yang dideritanya, budayawan yang juga maestro lukis asal Banjar Banda, Desa Takmung Klungkung, I Nyoman Gunarsa tutup usia di RS Sanglah, Minggu (10/9) sekitar pukul 11.15.

Meski pria kelahiran 14 April 1944 itu sering keluar-masuk rumah sakit, namun pihak keluarga masih tidak menyangka mantan dosen Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta akan meninggalkan mereka secepat itu.

Diantar ambulance RS Sanglah, isak tangis keluarga mewarnai kedatangan jenazah Gunarsa di kediamannya, Banjar Banda, Desa Takmung Klungkung, I Nyoman Gunarsa sekitar pukul 14.30.

Sangat jelas raut kesedihan terlihat pada wajah anak kedua Gunarsa, Gede Artison Andarawata alias Sony. Hanya, Sony tampak paling tegar dibanding dengan istri dan anak Gunarsa yang lainnya.

Sony yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Klungkung saat ditemui di kediamannya mengatakan bahwa sang ayah sudah memberikan tanda-tanda akan kepergiannya ketika Presiden Joko Widodo meresmikan Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia Nyoman Gunarsa.

Menurut Sony, ayahnya sempat mengungkapkan bahwa kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu merupakan puncak karir Gunarsa.

“Kondisinya waktu itu sudah membaik tapi sekitar pukul 04.00 pagi tadi (kemarin, red) saya ditelepon untuk ke rumah sakit. Dan setelah saya bertemu, papi bilang kalau ini terakhir kalinya papi ngomong. Papi minta agar museum dijaga dan harus tetap jalan. Jadi pikiran papi itu museum ini tetap harus berdiri,” ujarnya.

Meski pesan sang ayah dirasanya cukup berat namun dia sebagai anak mengaku akan berusaha menjaga amanah itu.

“Kami sebagai anak-anak itu tetap menjalankan. Tetap harus rawat museum itu dengan baik,” terangnya.

Sony menambahkan Gunarsa akan diaben pada tanggal 30 September 2017 mendatang. Dan selama menunggu waktu upacara pengabenan, jenazah akan disemayamkan di kediamannya.

Tutup usia di umur 73 tahun, Gunarsa meninggalkan seorang istri, Indrawati, dan tiga orang anak, yaitu Luh Astiti Andrawati, Gede Artison Andarawata, dan Komang Artisti Sekar Linuih, serta tujuh orang cucu. 

RadarBali.com – Setelah berjuang bertahun-tahun atas penyakit yang dideritanya, budayawan yang juga maestro lukis asal Banjar Banda, Desa Takmung Klungkung, I Nyoman Gunarsa tutup usia di RS Sanglah, Minggu (10/9) sekitar pukul 11.15.

Meski pria kelahiran 14 April 1944 itu sering keluar-masuk rumah sakit, namun pihak keluarga masih tidak menyangka mantan dosen Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta akan meninggalkan mereka secepat itu.

Diantar ambulance RS Sanglah, isak tangis keluarga mewarnai kedatangan jenazah Gunarsa di kediamannya, Banjar Banda, Desa Takmung Klungkung, I Nyoman Gunarsa sekitar pukul 14.30.

Sangat jelas raut kesedihan terlihat pada wajah anak kedua Gunarsa, Gede Artison Andarawata alias Sony. Hanya, Sony tampak paling tegar dibanding dengan istri dan anak Gunarsa yang lainnya.

Sony yang juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Klungkung saat ditemui di kediamannya mengatakan bahwa sang ayah sudah memberikan tanda-tanda akan kepergiannya ketika Presiden Joko Widodo meresmikan Museum Seni Lukis Kontemporer Indonesia Nyoman Gunarsa.

Menurut Sony, ayahnya sempat mengungkapkan bahwa kunjungan orang nomor satu di Indonesia itu merupakan puncak karir Gunarsa.

“Kondisinya waktu itu sudah membaik tapi sekitar pukul 04.00 pagi tadi (kemarin, red) saya ditelepon untuk ke rumah sakit. Dan setelah saya bertemu, papi bilang kalau ini terakhir kalinya papi ngomong. Papi minta agar museum dijaga dan harus tetap jalan. Jadi pikiran papi itu museum ini tetap harus berdiri,” ujarnya.

Meski pesan sang ayah dirasanya cukup berat namun dia sebagai anak mengaku akan berusaha menjaga amanah itu.

“Kami sebagai anak-anak itu tetap menjalankan. Tetap harus rawat museum itu dengan baik,” terangnya.

Sony menambahkan Gunarsa akan diaben pada tanggal 30 September 2017 mendatang. Dan selama menunggu waktu upacara pengabenan, jenazah akan disemayamkan di kediamannya.

Tutup usia di umur 73 tahun, Gunarsa meninggalkan seorang istri, Indrawati, dan tiga orang anak, yaitu Luh Astiti Andrawati, Gede Artison Andarawata, dan Komang Artisti Sekar Linuih, serta tujuh orang cucu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/