Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali, Kamis (27/3) sekitar pukul 19.00 menangkap pelaku jambret di kawasan Pelabuhan Benoa.
Pitono Mulyono alias PM, 28, pemuda asal Surabaya, Jatim ini ditangkap polisi setelah melakukan aksi jambret di Jalan Bypass Sanur, tepatnya di depan MCD Sanur pada 7 Februari lalu.
Lalu siapa sebenarnya Pitono Mulyono dan bagaimana sepak terjangnya?
MARCELL PAMPUR, Denpasar
Meski menyandang status sebagai residivis, hukuman jeruji nampaknya tak membuat pemuda kelahiran 14 Desember 1991 ini jera.
Bahkan usai ditangkap, dari hasil pengakuannya kepada polisi, Pitono mengaku sudah melakukan aksi jambret sebanyak delapan kali.
Seperti dibenarkan Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja. Dikonfirmasi, Jumat (29/3), ia mengatakan, dari delapan aksi jambret, empat kali diantaranya menyasar pengemudi mobil.
“Modusnya, pelaku telebih dahulu membuntuti mobil korban, saat berhenti di lampu merah, dia membuka paksa pintu mobil korban dan merampas barang berharga di dalamnya. Dan rata-rata sasarannya wanita,” kata Hengky Widjaja.
Sedangkan terkait empat lokasi, dari pengakuan tersangka Pitono, aksi tersebut dilakukan pelaku yakni tanggal 2 Februari 2019 sekitar pukul 21.36.
Dari aksinya itu, ia membawa kabur hasil curianseperti handphone (HP) Samsung Galaxy S 6 Edge plus dan uang Rp.300.000 dari seorang korban di jalan Sunset Road Kuta, Badung.
Kemudian pada 7 Februari sekitar pukul 14.33 pelaku melakukan pencurian dan membawa kabur HP Xiomi Redmix warna Gold serta tas hitam yg berisi uang Rp 2.000.000.,di Jalan Bypas Sanur tepatnya di depan MCD Sanur.
Berlanjut pada tanggal 9 Maret 2019 sekira pukul 17.45 pelaku melakukan aksinya dengan merampas HP Redmix note 4 dan uang Rp 200.000 dari seorang pengendara mobil di Jalan Raya Sunset Road Kuta.
Dan pada akhir tahun 2018 lalu pelaku merampas HP Sony dan uang Rp 500.000 dari seorang pengemudi mobil di Jalan Raya Sunset Road Kuta.
“Sementara itu, di empat lokasi lainnya, pelaku menjambret pengendara motor dan pejalan kaki di kawasan Kuta dan Sanur,”kata Hengky.