NEGARA – Proses pemungutan dan penghitungan suara (pungut hitung) pada pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 17 April mendatang, menjadi lebih lama dari proses pungut hitung pemilu sebelumnya.
Pasalnya, jumlah surat suara yang akan dicoblos dan dihitung sebanyak 5 lembar, sehingga diprediksi proses pungut hitung bisa sampai tengah malam.
Hal tersebut disampaikan anggota KPU Jembrana divisi teknis Ketut Adi Sanjaya, saat uji coba aplikasi sistem informasi penghitungan (situng) KPU Jembrana.
Menurutnya, berdasar simulasi yang dilakukan KPU lain, dari pencoblosan sampai penghitungan butuh waktu hingga pukul 1 malam.
Padahal, yang melakukan uji coba tenaga berpengalaman. “Bisa lebih lama kalau ada kendala teknis,” jelasnya.
Dijelaskan, dari uji coba yang dilakukan kemarin setiap tempat pemungutan suara (TPS) dari proses pemungutan suara hingga laporan berjenjang ke desa, kecamatan hingga ke KPU Jembrana memerlukan proses cukup lama.
Setelah disampaikan ke KPU Jembrana, selanjutnya proses scan data dan memasukkan data ke sistem.
Proses memasukkan data berupa formulir C dan C1 ke dalam sistem tersebut, setiap TPS membutuhkan waktu sekitar 4 menit.
Jadi, dengan jumlah 876 TPS yang ada di seluruh Jembrana dan petugas entri data sebanyak 10 orang, diperkirakan proses memasukkan data membutuhkan waktu sekitar 5 jam.
“Kalau data semua kecamatan datang bersamaan dan lebih cepat, maka prosesnya juga bisa lebih cepat,” terangnya.
Aplikasi situng pemilu 2019 merupakan aplikasi berbasis WEB yang diharapkan akan menjadikan hasil Pemilu lebih transparan.
Melalui aplikasi ini akan memudahkan masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap hasil pemungutan dan penghitungan suara di TPS dan rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Menurutnya, dari hasil uji coba aplikasi situng kemarin, KPU Jembrana tidak ada kendala teknis. Kesiapan server, jaringan dan tenaga yang akan melakukan sudah siap. “Kalau kami tidak ada masalah, secara teknis sudah siap,” tegasnya.