NEGARA – Akibat disapu angin kencang atau puting beliung, sejumlah rumah warga dan sekolah di kawasan Banjar Samblong, kelurahan Sangkaragung, Jembrana Kamis (4/4) sekitar pukul 20.00 mengalami rusak parah.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Jumat (5/4), angin kencang yang mengakibatkan sejumlah kerusakan rumah dan sekolah, itu terjadi saat hujan deras melanda kawasan Jembrana.
Akibat hujan disertai angin kencang, sejumlah atap rumah-rumah warga termasuk atap SD 2 Sangkaragung hancur berantakan.
Dari pendataan yang dilakukan ada tiga rumah warga yang atapnya hancur paling parah yakni tersebut milik Nyoman Nirko, Nyoman Simer,71 dan I Ketut Maharadiasa,38.
Sedangkan rumah-rumah lainya hanya mengalami kerusakan ringan.
Selain rumah warga atap SD 2 Sangkaragung, tepatnya diatas kelas 5 hancur dan pelaponya jebol serta diatas kelas 6 atapnya juga hancur.
Menurut Nyoman Nirko, setelah pulang dari sawah sekitar pukul 19.00 bersama istrinya mereka makan malam. Lalu mereka duduk-duduk di teras rumah.
“Tiba-tiba ada angin kencang seperti berputar diatas rumah kami lalu genteng berjatuhan. Kami lari keluar rumah dan setelah angin berlalu ternyata atap rumah saya hancur,” ujarnya.
Sementara itu akibat angin kencang, atap SD 2 Sangkaragung hancur. Bahkan akibat hancurnya genteng sekolah, air hujan masuk ke dalam ruangan sehingga membuat buku-buku serta peralatan sekolah basah dan ruangan kelas 5 dan 6 tergenang air dan basah.
” Kerusakan ini sudah dilaporkan kepala sekolah ke Dinas Pendidikan,” ujar Gusti Ayu Parwati salah seorang guru SD 2 Sangkaragung.
Sementara Kepala Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Gede Utama Yasa mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan korban angin puting beliung yang terjadi Kamis malam itu. Beberapa rumah warga dan kerusakan di SD 2 itru kemudian langsung dilaporkan.
“Yang rusak berat ada tiga rumah dan satu sekolah. Kami sudah laporkan,” ujarnya.
Kepala BPBD Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana, mengatakan begitu ,mendapat laporan terjadi bencana angin puting beliung di wilayah Samblong, Kelurahan Sangkaragung, anggotannya langsung turun untuk memberikan bantuan dan pendataan.
“Kerugian akibat bencana angin putting beliung itu masih kami data diperkirakan lebih dari duapuluh juta,” terangnya.