NEGARA – Dua orang korban sambaran petir masih dalam perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara.
Kondisi korban masih lemah, sehingga harus menjalani perawatan intensif. Dua korban ini dari sepuluh orang yang menjadi korban sambaran petir di sawah Subak Tembles, Desa Penyaringan, Mendoyo, Jumat (5/4) lalu.
Menurut salah satu korban yang masih dalam perawatan di sal D RSU Negara, Sayu Putu Niami,55, dokter masih belum mengizinkan pulang karena kondisinya masih lemah.
“Waktu kejadian sempat pingsan, sekarang sudah lebih sehat. Tapi belum boleh pulang,” ujarnya, ditemui di RSU Negara, Sabtu (6/4).
Buruh panen padi asal Banjar Wali, Desa Yehembang, Mendoyo, ini menceritakan kejadian saat peristiwa nahas menimpanya.
Kejadian yang merenggut nyawa dua orang korban, saat semua buruh tengah istirahat maka siang.
Hujannya juga hujan deras disertai petir, sehingga salah satu korban sempat mengeluarkan handphone untuk menghubungi pemilik sawah.
“Belum sempat telepon, karena orangnya (pemilik sawah) sudah datang,” ungkapnya. Korban lain, Dewa Kade Wibawa,49, juga masih dalam perawatan intensif.
Menurutnya, kondisinya masih lemah, jantung belum stabil sehingga belum bisa pulang. “Nunggu dokternya, tidak tahu kapan bisa pulang,” ujarnya.
Sebelumnya dari sepuluh orang korban tersambar petir dua orang meninggal dunia, tiga orang dirawat di RSU Negara dan lima orang di Puskesmas Mendoyo.
Seluruh korban yang kondisinya membaik sudah diperbolehkan pulang. “Dari tiga yang opname, yang satu dah pulang hari ini (kemarin) yang 2 masih di rawat,” kata Direktur RSU Negara I Gusti Bagus Oka Parwata.