27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:59 AM WIB

Sinergi Meningkatkan Kualitas Kinerja Organisasi

DENPASAR – Seperti kita ketahui bersama, Kementerian Keuangan memiliki 5 (lima) nilai-nilai Kementerian Keuangan yang telah disepakati dan diimplementasikan

oleh seluruh pegawai Kementerian Keuangan. Lima nilai tersebut dijabarkan menjadi 10 (sepuluh) perilaku utama yakni:

1. Integritas (Integrity) dengan perilaku utama: a. Bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya, b. Menjaga martabat dan tidak melakukan hal tercela.

2. Profesionalisme (Profesionalism) dengan perilaku utama : a. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, b. Bekerja dengan hati.

3. Sinergi (Synergy) dengan perilaku utama : a. Memiliki sangka baik, saling percara dan menghormati, b. Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik.

4. Pelayanan (Service) dengan perilaku utama : a. Melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan, b. Bersikap proaktif dan cepat tanggap.

5. Kesempurnaan (Excellence) dengan perilaku utama : a. Melakukan perbaikan yang terus menerus, b. Mengembangkan inovasi dan kreativitas.

Disamping lima nilai dengan sepuluh perilaku utama yang telah mengakar pada setiap insan Kementerian Keuangan, juga   di telah ditanamkan budaya kerja yang saling mendukung untuk mencapai tujuan organisasi.

5 (lima) budaya kerja tersebut yakni:  1 Informasi setiap hari, 2 Menit sebelum jadwal, 3 Salam setiap hari, 4 Rencanakan, Kerjakan, Monitor & Tindaklanjuti, 5 Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin.

Hal ini lebih dari satu dekade telah diinternalisasikan ke seluruh jajaran Kementerian Keuangan dari pusat sampai ke daerah dan menjadi hal yang wajib bagi insan Kementerian Keuangan.

Pada tahun 2018 Ditjen Perbendaharaan juga telah melakukan internalisasi Budaya Kerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan yakni : 1. Share & Care, 2. Modern, 3. Inovative, 4. Learn, 5. Effective & Eficient, 6. Commitment (SMILEC).

Budaya kerja ini  merupakan penjabaran dari Nilai-nilai Kementerian Keuangan dengan sepuluh perilaku utamanya,

diharapkan  dapat menghasilkan kinerja pegawai yang terbaik dan unggul, serta dapat meningkatkan kualitas kinerja organisasi.

Hal ini sesuai dengan Misi Ditjen Perbendaharaan yakni: Menjadi Pengelola Perbendaharaan yang unggul di tingkat Dunia.

Untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi tersebut, semua nilai-nilai Kementerian Keuangan serta budaya kerja yang telah ditanamkan selalu diterapkan pada setiap nafas dan langkah semua insan perbendaharaan.

Salah satu unsur yang sangat berperan yang penulis bahas pada artikel ini adalah Sinergi.  Mengingat pada tahun sebelumnya kualitas kinerja baik kinerja pegawai maupun organisasi mengalami penurunan.

Untuk menggerakkan kembali semangat pegawai dalam hal  pemenuhan langkah-langkah peningkatan kualitas kinerja organisasi,

baik dalam bentuk laporan kegiatan yang telah dilaksanakan maupun inovasi-inovasi baru yang  diciptakan untuk mendukung capaian kinerja organisasi.

Untuk meningkatkan kinerja organisasi, perlu adanya peningkatan kinerja pegawai secara individu, karena capaian kinerja organisasi sepenuhnya ditopang oleh kinerja seluruh pegawai.

Dengan demikian peningkatan kinerja pegawai menjadi hal yang sangat penting untuk peningkatan kinerja organisasi,

untuk mewujudkan visi dan misi organisasi yang dilandasi dengan budaya kerja Ditjen Perbendaharaan dalam rangka  mewujudkan Pelayan Prima kepada mitra kerja.

 

Sinergi merupakan kemampuan untuk menciptakan hal yang lebih besar atau untuk mencapainya kita harus bekerja bersama.

Dengan demikian sinergi merupakan hal yang sangat penting untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif

serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk mendapatkan hasil/karya yang lebih bermanfaat dan lebih berkualitas.

Dengan Sinergi kepada semua pegawai secara individu maupun unit/bidang, untuk saling mendukung, baik dalam dialog, sikap dan perilaku, persepsi terhadap suatu kesuksesan dalam pengelolaan kinerja organisasi.

Sinergi juga bermakna saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih besar sesuai dengan tujuan organisasi.

Melalui sinergi, kerjasama dari paradigma/pola pikir yang berbeda akan mewujudkan hasil yang lebih besar dan lebih efektif,

saling menghargai perbedaan ide, pendapat serta bersedia saling berbagi tidak mementingkan diri sendiri demi tujuan yang lebih besar.

Konsep sinergi di antaranya : 1. Berorientasi pada hasil dan positif, 2. Mempersatukan perspektif yang beragam, 3. Saling bekerjasama untuk tujuan yang sama dan adanya kesepakatan, 4. Sangat efektif dalam penyelesaian pekerjaan.

 Sinergi merupakan suatu proses yang harus dilalui masing-masing pihak, dan perlu waktu serta harus ada konsistensi dari masing-masing pihak untuk membangun rasa saling percaya sehingga terbangun kerjasama yang kreatif.

Sinergi juga merupakan keberhasilan bersama yang telah terbina dari kebiasaan-kebiasaan yang dibangun, untuk menumbuhkan kekuatan dan mengkompensasikan kelemahan yang ada.

Sinergi adalah : suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga dapat

menghasilkan sesuatu yang maksimal. (Deddy Rustiono, Kepala Bagian Keuangan Biro Perencanaan dan Keuangan Unnes).

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali telah membangun sinergi kepada semua pemangku kepentingan, baik sinergi internal dengan semua pegawai  maupun eksternal kepada semua mitra kerja.

Sinergi ini sangat besar pengaruhnya terhadap pengeloaan kinerja organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bali, disamping dukungan yang positif dari  pimpinan.

Sinergi terkait Peningkatan Kualitas Pengeloaan Kinerja Organisasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali yang telah dilakukan antara lain :

Melakukan Penandatangan Kontrak Kinerja tahunan pada awal tahun kepada semua pejabat/pegawai, sesuai dengan tamplate kontrak kinerja yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat.

Menandatangani lembar penetapan Manual Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah di buat oleh Kantor Pusat kepada semua pejabat/pegawai.

Melakukan Dialog Kinerja Organisasi (DKO) setiap awal bulan dengan mengundang semua kepala Bagian/Bidang, para pejabat/pegawai yang ditunjuk

sebagai LO di masing-masing Bagian/Bidang, untuk membahas capaian kinerja  selama  sebulan yang telah dilalui, pembahasan  antara lain :

Progress capaian IKU selama sebulan; Isu yang mempengaruhi pelaksanaannya; Kendala/permasalahan yang dihadapi; Rencana aksi/langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan capaian IKU berkenaan.

Melakukan Dialog Kinerja Organisasi (DKO) Triwulanan, yang dilaksanakan diakhir triwulan berkenaan, dengan mengundang semua kepala Bagian/Bidang,

pejabat/pegawai yang ditunjuk sebagai LO pada masing-masing Bagian/Bidang serta mengundang semua Kepala KPPN lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali.

Dialog Kinerja Organisasi Triwulanan ini sangat penting, karena  periode pelaporan capaian  IKU di kementerian keuangan adalah setiap triwulan.

Pembahasan IKU Kemenkeu-Two-Three-Four-Five, pada akhir triwulan sebagai laporan  triwulanan, dengan agenda pembahasan :

Capain IKU triwulan berkenaan untuk Pejabat Eselon II dan III pemegang peta strategis harus dilampiri dengan: Data dukung/Raw data masing-masing IKU,

Format IIAA masing-masing IKU, Progess pelaksanaan Inisiatif Strategis beserta format IIAA Inisiatif Strategis yang telah diisi dengan lengkap, serta lampiran lainnya yang diperlukan.

Capaian IKU triwulanan untuk Pejabat/pegawai bukan pemegang peta strategis harus dilampiri dengan data dukung/raw data dari masing-masing IKU yang ditetapkan.

Memastikan semua IKU yang target triwulanan sudah terisi capaiannya beserta data dukung/raw datanya, 

dan bagi IKU yang harus dilampiri form IIAA dipastikan terisi semua dengan benar sesuai dengan porsinya.

Membuat Rekapitulasi capaian IKU Kemenkeu-Three dan rekapitulasi progress pelaksanaan Inisiatif Trategis (IS) semua KPPN lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali.

Membuat laporan capain IKU Triwulanan (IKU Kemenkeu-Two-Three-Four-Five) secara komperensif sesuai dengan ketentuan

yang selanjutnya disampaikan ke Kantor Pusat (Sekretaris Ditjen perbendaharaan Cq. Kepala Bagian OTL di Jakarta).

Dari semua kegiatan di atas, dalam pelaksanaan dialog kinerja organisasi setiap bulan maupun akhir triwulan selalu ditekankan agar semua pihak,

pejabat/pegawai serta LO yang ditunjuk agar selalu bersinergi dalam pemenuhan kontrak kinerja yang telah disepakati, untuk mencapai hasil yang optimal dari target yang ditetapkan.

Sinergi adalah merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan bersama. Dengan bersinergi dari semua level (dari pimpinan sampai ke pegawai pelaksana)

maka hasil yang kita dapatkan sangat memuaskan, terbukti capaian pada triwulan I 2019 sangat baik, semua target dapat terpenuhi bahkan terlampaui.

Demikianlah pentingnya Sinergi dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja organisasi, untuk  dapat menghasilkan (Output dan Outcome) yang lebih besar dari target yang ditetapkan,

untuk memenuhi capaian IKU yang telah ditetapkan, bahkan meningkat dari tahun sebelumnya.

Dengan demikian misi Ditjen Perbendaharaan “Menjadi Pengelola Perbendaharaan Yang Unggul di Tingkat Dunia”  dapat terwujud.

Demikian pentingnya sinergi dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja organisasi Kanwil Ditjen perbendaharaan Provinsi Bali.

Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam artikel ini terdapat kesalahan/kekeliruan dalam penulisan baik penyebutan nama maupun yang lainnya yang tidak sesuai

dengan kaedahnya, serta mohon masukukan untuk kesempurnaan artikel selanjutnya. (putu jembawan/Kasubag penilaian kinerja sub bagian umum kanwil djpb provinsi bali)

 

DENPASAR – Seperti kita ketahui bersama, Kementerian Keuangan memiliki 5 (lima) nilai-nilai Kementerian Keuangan yang telah disepakati dan diimplementasikan

oleh seluruh pegawai Kementerian Keuangan. Lima nilai tersebut dijabarkan menjadi 10 (sepuluh) perilaku utama yakni:

1. Integritas (Integrity) dengan perilaku utama: a. Bersikap jujur, tulus dan dapat dipercaya, b. Menjaga martabat dan tidak melakukan hal tercela.

2. Profesionalisme (Profesionalism) dengan perilaku utama : a. Mempunyai keahlian dan pengetahuan yang luas, b. Bekerja dengan hati.

3. Sinergi (Synergy) dengan perilaku utama : a. Memiliki sangka baik, saling percara dan menghormati, b. Menemukan dan melaksanakan solusi terbaik.

4. Pelayanan (Service) dengan perilaku utama : a. Melayani dengan berorientasi pada kepuasan pemangku kepentingan, b. Bersikap proaktif dan cepat tanggap.

5. Kesempurnaan (Excellence) dengan perilaku utama : a. Melakukan perbaikan yang terus menerus, b. Mengembangkan inovasi dan kreativitas.

Disamping lima nilai dengan sepuluh perilaku utama yang telah mengakar pada setiap insan Kementerian Keuangan, juga   di telah ditanamkan budaya kerja yang saling mendukung untuk mencapai tujuan organisasi.

5 (lima) budaya kerja tersebut yakni:  1 Informasi setiap hari, 2 Menit sebelum jadwal, 3 Salam setiap hari, 4 Rencanakan, Kerjakan, Monitor & Tindaklanjuti, 5 Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin.

Hal ini lebih dari satu dekade telah diinternalisasikan ke seluruh jajaran Kementerian Keuangan dari pusat sampai ke daerah dan menjadi hal yang wajib bagi insan Kementerian Keuangan.

Pada tahun 2018 Ditjen Perbendaharaan juga telah melakukan internalisasi Budaya Kerja Direktorat Jenderal Perbendaharaan yakni : 1. Share & Care, 2. Modern, 3. Inovative, 4. Learn, 5. Effective & Eficient, 6. Commitment (SMILEC).

Budaya kerja ini  merupakan penjabaran dari Nilai-nilai Kementerian Keuangan dengan sepuluh perilaku utamanya,

diharapkan  dapat menghasilkan kinerja pegawai yang terbaik dan unggul, serta dapat meningkatkan kualitas kinerja organisasi.

Hal ini sesuai dengan Misi Ditjen Perbendaharaan yakni: Menjadi Pengelola Perbendaharaan yang unggul di tingkat Dunia.

Untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi tersebut, semua nilai-nilai Kementerian Keuangan serta budaya kerja yang telah ditanamkan selalu diterapkan pada setiap nafas dan langkah semua insan perbendaharaan.

Salah satu unsur yang sangat berperan yang penulis bahas pada artikel ini adalah Sinergi.  Mengingat pada tahun sebelumnya kualitas kinerja baik kinerja pegawai maupun organisasi mengalami penurunan.

Untuk menggerakkan kembali semangat pegawai dalam hal  pemenuhan langkah-langkah peningkatan kualitas kinerja organisasi,

baik dalam bentuk laporan kegiatan yang telah dilaksanakan maupun inovasi-inovasi baru yang  diciptakan untuk mendukung capaian kinerja organisasi.

Untuk meningkatkan kinerja organisasi, perlu adanya peningkatan kinerja pegawai secara individu, karena capaian kinerja organisasi sepenuhnya ditopang oleh kinerja seluruh pegawai.

Dengan demikian peningkatan kinerja pegawai menjadi hal yang sangat penting untuk peningkatan kinerja organisasi,

untuk mewujudkan visi dan misi organisasi yang dilandasi dengan budaya kerja Ditjen Perbendaharaan dalam rangka  mewujudkan Pelayan Prima kepada mitra kerja.

 

Sinergi merupakan kemampuan untuk menciptakan hal yang lebih besar atau untuk mencapainya kita harus bekerja bersama.

Dengan demikian sinergi merupakan hal yang sangat penting untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif

serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk mendapatkan hasil/karya yang lebih bermanfaat dan lebih berkualitas.

Dengan Sinergi kepada semua pegawai secara individu maupun unit/bidang, untuk saling mendukung, baik dalam dialog, sikap dan perilaku, persepsi terhadap suatu kesuksesan dalam pengelolaan kinerja organisasi.

Sinergi juga bermakna saling mengisi dan melengkapi perbedaan untuk mencapai hasil yang lebih besar sesuai dengan tujuan organisasi.

Melalui sinergi, kerjasama dari paradigma/pola pikir yang berbeda akan mewujudkan hasil yang lebih besar dan lebih efektif,

saling menghargai perbedaan ide, pendapat serta bersedia saling berbagi tidak mementingkan diri sendiri demi tujuan yang lebih besar.

Konsep sinergi di antaranya : 1. Berorientasi pada hasil dan positif, 2. Mempersatukan perspektif yang beragam, 3. Saling bekerjasama untuk tujuan yang sama dan adanya kesepakatan, 4. Sangat efektif dalam penyelesaian pekerjaan.

 Sinergi merupakan suatu proses yang harus dilalui masing-masing pihak, dan perlu waktu serta harus ada konsistensi dari masing-masing pihak untuk membangun rasa saling percaya sehingga terbangun kerjasama yang kreatif.

Sinergi juga merupakan keberhasilan bersama yang telah terbina dari kebiasaan-kebiasaan yang dibangun, untuk menumbuhkan kekuatan dan mengkompensasikan kelemahan yang ada.

Sinergi adalah : suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga dapat

menghasilkan sesuatu yang maksimal. (Deddy Rustiono, Kepala Bagian Keuangan Biro Perencanaan dan Keuangan Unnes).

Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali telah membangun sinergi kepada semua pemangku kepentingan, baik sinergi internal dengan semua pegawai  maupun eksternal kepada semua mitra kerja.

Sinergi ini sangat besar pengaruhnya terhadap pengeloaan kinerja organisasi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Bali, disamping dukungan yang positif dari  pimpinan.

Sinergi terkait Peningkatan Kualitas Pengeloaan Kinerja Organisasi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali yang telah dilakukan antara lain :

Melakukan Penandatangan Kontrak Kinerja tahunan pada awal tahun kepada semua pejabat/pegawai, sesuai dengan tamplate kontrak kinerja yang telah ditetapkan oleh Kantor Pusat.

Menandatangani lembar penetapan Manual Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah di buat oleh Kantor Pusat kepada semua pejabat/pegawai.

Melakukan Dialog Kinerja Organisasi (DKO) setiap awal bulan dengan mengundang semua kepala Bagian/Bidang, para pejabat/pegawai yang ditunjuk

sebagai LO di masing-masing Bagian/Bidang, untuk membahas capaian kinerja  selama  sebulan yang telah dilalui, pembahasan  antara lain :

Progress capaian IKU selama sebulan; Isu yang mempengaruhi pelaksanaannya; Kendala/permasalahan yang dihadapi; Rencana aksi/langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengoptimalkan capaian IKU berkenaan.

Melakukan Dialog Kinerja Organisasi (DKO) Triwulanan, yang dilaksanakan diakhir triwulan berkenaan, dengan mengundang semua kepala Bagian/Bidang,

pejabat/pegawai yang ditunjuk sebagai LO pada masing-masing Bagian/Bidang serta mengundang semua Kepala KPPN lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali.

Dialog Kinerja Organisasi Triwulanan ini sangat penting, karena  periode pelaporan capaian  IKU di kementerian keuangan adalah setiap triwulan.

Pembahasan IKU Kemenkeu-Two-Three-Four-Five, pada akhir triwulan sebagai laporan  triwulanan, dengan agenda pembahasan :

Capain IKU triwulan berkenaan untuk Pejabat Eselon II dan III pemegang peta strategis harus dilampiri dengan: Data dukung/Raw data masing-masing IKU,

Format IIAA masing-masing IKU, Progess pelaksanaan Inisiatif Strategis beserta format IIAA Inisiatif Strategis yang telah diisi dengan lengkap, serta lampiran lainnya yang diperlukan.

Capaian IKU triwulanan untuk Pejabat/pegawai bukan pemegang peta strategis harus dilampiri dengan data dukung/raw data dari masing-masing IKU yang ditetapkan.

Memastikan semua IKU yang target triwulanan sudah terisi capaiannya beserta data dukung/raw datanya, 

dan bagi IKU yang harus dilampiri form IIAA dipastikan terisi semua dengan benar sesuai dengan porsinya.

Membuat Rekapitulasi capaian IKU Kemenkeu-Three dan rekapitulasi progress pelaksanaan Inisiatif Trategis (IS) semua KPPN lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali.

Membuat laporan capain IKU Triwulanan (IKU Kemenkeu-Two-Three-Four-Five) secara komperensif sesuai dengan ketentuan

yang selanjutnya disampaikan ke Kantor Pusat (Sekretaris Ditjen perbendaharaan Cq. Kepala Bagian OTL di Jakarta).

Dari semua kegiatan di atas, dalam pelaksanaan dialog kinerja organisasi setiap bulan maupun akhir triwulan selalu ditekankan agar semua pihak,

pejabat/pegawai serta LO yang ditunjuk agar selalu bersinergi dalam pemenuhan kontrak kinerja yang telah disepakati, untuk mencapai hasil yang optimal dari target yang ditetapkan.

Sinergi adalah merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan bersama. Dengan bersinergi dari semua level (dari pimpinan sampai ke pegawai pelaksana)

maka hasil yang kita dapatkan sangat memuaskan, terbukti capaian pada triwulan I 2019 sangat baik, semua target dapat terpenuhi bahkan terlampaui.

Demikianlah pentingnya Sinergi dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja organisasi, untuk  dapat menghasilkan (Output dan Outcome) yang lebih besar dari target yang ditetapkan,

untuk memenuhi capaian IKU yang telah ditetapkan, bahkan meningkat dari tahun sebelumnya.

Dengan demikian misi Ditjen Perbendaharaan “Menjadi Pengelola Perbendaharaan Yang Unggul di Tingkat Dunia”  dapat terwujud.

Demikian pentingnya sinergi dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja organisasi Kanwil Ditjen perbendaharaan Provinsi Bali.

Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam artikel ini terdapat kesalahan/kekeliruan dalam penulisan baik penyebutan nama maupun yang lainnya yang tidak sesuai

dengan kaedahnya, serta mohon masukukan untuk kesempurnaan artikel selanjutnya. (putu jembawan/Kasubag penilaian kinerja sub bagian umum kanwil djpb provinsi bali)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/