DENPASAR – Hari pencoblosan untuk Pemilu serentak 17 April 2019 tinggal menghitung hari.
Sejumlah persiapan dan koordinasi pun dilakukan.
Tak terkecuali di RSUP Sanglah, Denpasar.
Berbeda dengan pemilu lalu, kali ini di RS Sanglah tidak menyediakan TPS khusus.
“Tidak ada itu. Yang ada, petugas TPS terdekat yang datang untuk memungut suara ke RS Sanglah,” ujar Kasubag RSUP Sanglah Dewa Ketut Kresna kepada Jawa Pos Radar Bali, Senin (8/4).
Dijelaskan, petugas TPS tersebut akan datang ke satu titik yang sudah dipersiapkan RSUP Sanglah, yakni di Poliklinik.
Pasien atau peserta pemilu yang sudah mengurus A5, nanti dapat menggunakan hak pilihnya ditempat tersebut.
“Kalau pasien yang tidak bisa bangun dari tempat tidur, nanti petugas yang akan bawakan ke kamar pasien,” ujarnya.
Lebih lanjut, terkait jumlah pemilih di RSUP Sanglah kata Dewa Krisna cukup tinggi. Ada 765 bed yang tersedia di rumah sakit terbesar di Bali, NTB dan NTT tersebut.
Jika penuh, maka dapat dikali dua jumlahnya, karena termasuk dengan penunggu pasien.
Untuk potensi suara hilang pun juga terjadi. Yakni misalnya dalam pemilihan DPRD tingkat 2. Sebab, pasien yang dari daerah tidak mendapatkan kertas tambahan untuk melilih wakilnya nanti.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh pihak KPU Bali. “Bagi yang terdaftar di daerah Provinsi Bali luar kota Denpasar hanya akan mendapatkan tiga surat suara yaitu surat suara untuk pemilihan Presiden, DPR RI, dan DPD,” jelasnya saat dikonfirmasi terpisah.
Sedangkan bagi yang terdaftar di luar Provinsi Bali akan mendapatkan 1 surat suara, yakni surat suara Presiden.
Hingga saat ini, John Darmawan juga menyebut angka pemilih di Bali sudah mencapai 3.130.288 pemilih yang tersebar di 12.384 TPS ditambah 2 TPS yang ada di Lapas.
“Jumlahnya mengalami peningkatan dari pemilu lalu. Jumlah TPS juga pasti akan berkembang,” tutupnya.