26.3 C
Jakarta
24 November 2024, 22:18 PM WIB

Keren!!! Jembrana Bali Bangun Wahana Laut Terbesar di Dunia

NEGARA – Upaya Pemkab Jembrana mengembangan obyek wisata Teluk Gilimanuk dengan mengandeng investor tidak sia-sia.

PT Ecomarine Indo Pelago, investor yang diajak bekerjasama segera akan segera membangun Aqua Dreamland yang merupakan wahana laut terbesar di dunia.

Pembangunan wahana laut di Teluk Gilimanuk itu diawali dengan groundbreaking yang dilaksanakan di Teluk Gilimanuk, Senin (8/4) kemarin.

Acara groundbreaking itu juga sekaligus menjawab keraguan masyarakat yang selama ini masih belum mendapat kejelasan rencana pembangunan wahana laut tersebut.

Pada acara yang juga dihadiri Sekda Jembrana I Made Sudiada mewakili bupati Jembrana, pimpinan OPD Pemkab Jembrana, anggota DPRD Jembrana,

Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav Djefry Marsono Hanok, kepolisian dan undangan lainya itu, CEO yang juga Direktur Utama PT Econarine Indo Pelago,

Yudiansah Yosal, menyatakan, pembangunan wahana laut ini sama sekali tidak mengambil alih penggelolaan Teluk Gilimanuk.

Perushaan yang dipimpinnya justru ingin membangun pariwisata Jembrana dan meningkatkan penghasilan masyarakat Gilimanuk.

Mereka yang selama ini mencari penghidupan di Teluk Gilimanuk tidak akan digeser tetapi justru diajak bermitra.

“Perusahaan tidak akan mengambil piring atau periuk nasi masyarakat disini. Justru kami ningin menambah ikan dan lauknya lebih banyak,” ujarnya.

Mereka yang bergerak di bidang diving, snorkeling maupun mengantar tamu keliling teluk dengan perahu maupun pedagang tetap akan dilibatkan sepenuhnya.

“Untuk mengantar tamu kami tidak akan membeli kapal atau perahu. Yang dipakai adalah semua perahu milik masyarakat.

Nanti berapa tarifnya, silakan kelompok yang menentukan, kami yang akan menfasilitasi untuk mengatur antrean dan membayar pajaknya.

Cuma kami minta masyarakat solid dan jangan ada perahu luar masuk lagi nanti,” ungkapnya. Menurut Yudiansah, apa yang dilakukanya adalah

bentuk keseriusan ingin membangun Jembrana dan berpatokan dengan Tri Hita Karana yakni hubungan manusia dengan Tuhan, lingkungan dan masyarakat.

Wahana laut yang dibangun termasuk Gilimanuk Town untuk anak- usia dibawah 12 tahun, playground anak-anak dan balon udara yang

semuanya ramah lingkungan dan aman yang didatangkan dari Jerman (Wibit) juga akan mempekerjakan karyawan dimana 90 persen warga Gilimanuk.

”Tidak banyak yang berani merekrut lebih dari 50 persen warga lokal. Kami justru 90 persen warga lokal Gilimanuk. Kami bukan ingin memperkaya diri sendiri tetapi ingin memperkaya orang banyak.

Mari kita saling lengkapi dan saling dukung terutama dalam pengurusan izin atau payung hukumnya. Kita hadir sepenuhnya untuk membangun Jembrana. Kami berani karena didukung pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.

Untuk mulai pemasangan wahana diareal seluas 5.390m2 masih menunggu izin dari provinsi. Jika izin sudah keluar, hanya butuh waktu 5 hari untuk pemasanganya karena semua peralatan Wibit sudah ada di Teluk Gilimanuk.

“Kami sebelumnya sudah memasang Wibit ini di Batam, Belitung, Ancol. Morotai, Makassar. Untuk di Gilimanuk yang terbesar tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Sekali main bisa sampai 530 orang sehingga tidak perlu rebutan,” terangnya.

Sementara itu, Sekda Jembrana I Made Sudiada mengatakan saat ini masih tahap pengenalan. “Kami pemerintah daerah akan terus berkoordinasi

sehingga apa yang menjadi cita-cita untuk peningkatan pariwisata dan perekonomian masyarakat bisa terwujud,” ungkapnya.(rba)

NEGARA – Upaya Pemkab Jembrana mengembangan obyek wisata Teluk Gilimanuk dengan mengandeng investor tidak sia-sia.

PT Ecomarine Indo Pelago, investor yang diajak bekerjasama segera akan segera membangun Aqua Dreamland yang merupakan wahana laut terbesar di dunia.

Pembangunan wahana laut di Teluk Gilimanuk itu diawali dengan groundbreaking yang dilaksanakan di Teluk Gilimanuk, Senin (8/4) kemarin.

Acara groundbreaking itu juga sekaligus menjawab keraguan masyarakat yang selama ini masih belum mendapat kejelasan rencana pembangunan wahana laut tersebut.

Pada acara yang juga dihadiri Sekda Jembrana I Made Sudiada mewakili bupati Jembrana, pimpinan OPD Pemkab Jembrana, anggota DPRD Jembrana,

Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav Djefry Marsono Hanok, kepolisian dan undangan lainya itu, CEO yang juga Direktur Utama PT Econarine Indo Pelago,

Yudiansah Yosal, menyatakan, pembangunan wahana laut ini sama sekali tidak mengambil alih penggelolaan Teluk Gilimanuk.

Perushaan yang dipimpinnya justru ingin membangun pariwisata Jembrana dan meningkatkan penghasilan masyarakat Gilimanuk.

Mereka yang selama ini mencari penghidupan di Teluk Gilimanuk tidak akan digeser tetapi justru diajak bermitra.

“Perusahaan tidak akan mengambil piring atau periuk nasi masyarakat disini. Justru kami ningin menambah ikan dan lauknya lebih banyak,” ujarnya.

Mereka yang bergerak di bidang diving, snorkeling maupun mengantar tamu keliling teluk dengan perahu maupun pedagang tetap akan dilibatkan sepenuhnya.

“Untuk mengantar tamu kami tidak akan membeli kapal atau perahu. Yang dipakai adalah semua perahu milik masyarakat.

Nanti berapa tarifnya, silakan kelompok yang menentukan, kami yang akan menfasilitasi untuk mengatur antrean dan membayar pajaknya.

Cuma kami minta masyarakat solid dan jangan ada perahu luar masuk lagi nanti,” ungkapnya. Menurut Yudiansah, apa yang dilakukanya adalah

bentuk keseriusan ingin membangun Jembrana dan berpatokan dengan Tri Hita Karana yakni hubungan manusia dengan Tuhan, lingkungan dan masyarakat.

Wahana laut yang dibangun termasuk Gilimanuk Town untuk anak- usia dibawah 12 tahun, playground anak-anak dan balon udara yang

semuanya ramah lingkungan dan aman yang didatangkan dari Jerman (Wibit) juga akan mempekerjakan karyawan dimana 90 persen warga Gilimanuk.

”Tidak banyak yang berani merekrut lebih dari 50 persen warga lokal. Kami justru 90 persen warga lokal Gilimanuk. Kami bukan ingin memperkaya diri sendiri tetapi ingin memperkaya orang banyak.

Mari kita saling lengkapi dan saling dukung terutama dalam pengurusan izin atau payung hukumnya. Kita hadir sepenuhnya untuk membangun Jembrana. Kami berani karena didukung pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.

Untuk mulai pemasangan wahana diareal seluas 5.390m2 masih menunggu izin dari provinsi. Jika izin sudah keluar, hanya butuh waktu 5 hari untuk pemasanganya karena semua peralatan Wibit sudah ada di Teluk Gilimanuk.

“Kami sebelumnya sudah memasang Wibit ini di Batam, Belitung, Ancol. Morotai, Makassar. Untuk di Gilimanuk yang terbesar tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Sekali main bisa sampai 530 orang sehingga tidak perlu rebutan,” terangnya.

Sementara itu, Sekda Jembrana I Made Sudiada mengatakan saat ini masih tahap pengenalan. “Kami pemerintah daerah akan terus berkoordinasi

sehingga apa yang menjadi cita-cita untuk peningkatan pariwisata dan perekonomian masyarakat bisa terwujud,” ungkapnya.(rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/