SINGARAJA – Atlet disabilitas asal Buleleng meraih prestasi luar biasa. Kadek Firma Kharisma Yanti, 16, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Firma berhasil meraih medali emas saat berkompetisi pada Olimpiade Spesial Musim Panas 2019 yang diselenggarakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 14-21 Maret lalu.
Siswa di SLB Negeri 2 Buleleng itu meraih medali emas saat berlomba pada nomor 100 meter putri. Ia berhasil mencatatkan waktu terbaik 15.01 detik saat berkompetisi pada lintasan atletik Stadion Dubai Police Officers Club.
Selain meraih medali emas, ia juga meraih medali perak pada nomor lompat tinggi. Pada lompatan pertama, ia hanya mampu meraih hasil 1,15 meter.
Pada percobaan kedua, ia berhasil mencatat angka 1.27 meter sekaligus meneguhkan posisinya di podium kedua.
Sayangnya pada nomor estafet 4×100 meter putri yang juga diikutinya, Firma gagal meraih medali. Ia dan rekan satu timnya mencatat waktu 54.62 detik dan harus puas pada peringkat kelima.
Firma merupakan atlet yang istimewa. Anak tengah dari pasangan Ketut Ariasa dan Luh Ratna Dewi, warga Kelurahan Banyuning itu, sebenarnya mengalami disabilitas ganda.
Firma merupakan seorang tuna grahita sekaligus tuna rungu-wicara. Karena mengalami tuna grahita, orang tuanya pun menyekolahkan Firma di SLB Negeri 2 Buleleng (dulu SLB C Singaraja).
Saat bersekolah di sana, kemampuan motoriknya telah mencuri perhatian dari tim pelatih. Kemampuannya terus diasah, sehingga mampu meraih prestasi internasional.
Pelatih Olahraga SLB Negeri 2 Buleleng, Kadek Yudi Putra Atmaja mengatakan, Firma memang sudah menonjol sejak ia baru berusia sekitar 7 tahun.
Saat itu ia baru masuk sekolah, dan tim pelatih melihat ada potensi besar dalam dirinya. “Kami lihat kemampuan motoriknya mumpuni dan dia punya peluang besar turun di event.
Sehingga terus kami latih. Waktu kelas IV SD, dia sudah dapat emas di ajang O2SN Provinsi. Sekarang kelas 3 SMP, dia sudah dapat emas di Olimpiade musim panas,” kata Yudi.
Lebih lanjut Yudi mengatakan, Firma termasuk atlet yang ulet dan giat berlatih. Ia selalu berlatih tiap pagi dan sore.
Tim pelatih pun terus menyusun program latihan. Bahkan tim pelatih sempat berkonsultasi ke beberapa pihak, untuk menyusun program latihan yang sesuai dengan kemampuannya.
Hingga akhirnya pada awal 2019 lalu, Firma dipanggil bergabung dalam Pelatnas untuk olimpiade musim panas.
“Kami hanya mengantar saja ke Pelatnas. Kemudian dia diasah pelatih di sana selama sebulan dan langsung berangkat ke Abu Dhabi,” jelas Yudi.