RadarBali.com – Ni Wayan Nadi, 51 warga asal Lingkungan Jasri Kelod, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di pohon Kamboja yang ada di pekarangan rumahnya, Selasa (12/9).
Tindakan nekat itu diambil karena penyakit yang dia idap sejak beberapa tahun belakangan ini tak kunjung sembuh.
Kapolsek Karangasem Kompol I Made Tulus membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya, I Nyoman Juliana, 27, yang saat itu pulang untuk mengganti baju setelah sebelumnya menginap di tempatnya bekerja.
Oleh sang anak, korban sudah ditemukan dalam kondisi tergantung di sebuah pohon Kamboja dengan posisi lutut tertekuk menginjak tumpukan batako.
“Kejadiannya diperkirakan antara pukul 01.00 sampai 06.30. Kejadian ini pertama kali diketahui anak bungsu korban, sekitar pukul 06.45. Tak ada tanda-tanda kekerasan,” katanya.
Melihat kondisi ibunya seperti itu, Juliana seketika memeluk ibunya dan berteriak-teriak memanggil ayahnya, I Nyoman Suta, 67.
Mendengar teriakan tersebut, Suta yang pada saat itu sedang tertidur akhirnya terbangun. “Suami korban yang melihat kondisi korban seperti itu kemudian mengambil sabit untuk memutuskan tali yang menjerat leher korban,” bebernya.
Berdasar penuturan Suta, sang istri sejak dua tahun terakhir menderita rematik yang setiap saat kambuh. Ketika kumat, korban sangat kesakitan.
Dan, dua bulan terakhir ini penyakit rematik korban semakin parah hingga membuat korban susah tidur. Bahkan, beberapa hari terakhir ini korban tidak bisa tidur karena penyakit itu, termasuk pada malam sebelum kejadian.
“Korban terakhir kali dilihat Senin (11/9) sekitar pukul 17.00 setelah selesai di periksa ke rumah sakit,” tandasnya.