RadarBali.com – Delapan orang awak buah kapal (ABK) Kapal Layar Motor (KLM) Cahaya Nirmala II, akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Rencananya, proses pemulangan akan dilakukan oleh Dinas Sosial Bali. Kedelapan ABK itu adalah nakhoda kapal atas nama Ibrahim, 52, asal Bima; Rustam, 37, asal Flores.
Lalu Iwan, 37, asal Bima; Hasanudin, 53, asal Bima; Brunei, 24, asal Bima; Edison, 36, asal Bima; Aan Wahyudi, 21, asal Bima; dan Muhtar, 55, asal Bima.
Pasca diselamatkan tim SAR pada Senin (11/9) lalu, mereka sempat menginap semalam di Kantor Syahbandar Celukan Bawang.
Mereka juga dimintai keterangan oleh Polsek Kawasan Laut Celukan Bawang untuk melengkapi laporan peristiwa.
Kemarin pagi, mereka langsung dijemput Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Mereka sempat diajak ke BPBD Buleleng dan diberikan bantuan ala kadarnya.
Nakhoda kapal, Ibrahim mengatakan, saat musibah terjadi pada Senin dini hari, memang ada rasa takut yang menyelimuti keluarga.
Apalagi ia sempat memberikan kabar melalui sambungan telepon, bahwa kapal nyaris karam dihantam gelombang.
“Kemarin (Senin, Red) begitu sampai di pelabuhan sudah kami kabari keluarga, supaya mereka tidak khawatir lagi,” kata Ibrahim.
Ia berharap pemerintah bisa memfasilitasi proses pemulangan dirinya bersama para ABK ke Bima, Nusa Tenggara Barat.
“Kami ikut pemerintah saja, bagaimana baiknya. Kami hanya ingin pulang ke Bima bertemu keluarga,” imbuh Ibrahim.
Sementara itu Sekretaris BPBD Buleleng Ketut Susila mengatakan, para ABK akan diantar ke BPBD Bali.
Selanjutnya BPBD Bali akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial Bali, untuk selanjutnya memulangkan para ABK ini ke tempat asal.
“Nanti Dinsos Bali yang memulangkan. Sudah kami koordinasikan dengan BPBD Bali. Nanti akan kami antar ke BPBD Bali, selanjutnya dari provinsi yang saling berkoordinasi,” tegas Susila.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah kapal barang dengan nama lambung KLM Cahaya Nirmala II, karam di perairan Celukan Bawang, kurang lebih 10 mil laut arah utara pelabuhan.
Kapal karam setelah dihantam gelombang setinggi tiga meter. Awak kapal sempat terombang-ambing di lautan berbekal rakit.
Mereka akhirnya diselamatkan kapal tunda MBP 3205 yang dinakhodai Rudy Sasongke. Tim SAR langsung menjemput mereka dan membawanya ke Pelabuhan Celukan Bawang.