DENPASAR-Di tengah kemenangan besar diraih partai banteng moncong putih (PDI Perjuangan) pada pemilu serentak 2019, kondisi sebaliknya dialami Partai Golongan Karya (Golkar) Bali.
Partai dengan lambang pohon beringin di Bali ini benar-benar “ambruk”. Ambruknya partai yang sempat jaya di masa orde baru itu menyusul dengan anjoknya perolehan suara saat pemilu serentak (Pileg dan Pilpres) 2019.
Seperti dibenarkan Plt Ketua DPD I Partai Golkar Bali, I Gde Sumerjaya Linggih. Dikonfirmasi, Jumat (19/4), politisi senior yang akrab disapa Demer itu menyebutkan, jika dilihat dari quick count internal partai penurunan terjadi dari mulai raihan suara caleg DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, hingga DPR RI.
“Di kabupaten, kota, provinsi semua menurun. Penurunan ini membuat kami cukup terpukul,” ujar Demer kepada Jawa Pos Radar Bal.
Ironisnya lagi, untuk DPR RI, Partai Golkar Bali berpeluang besar kehilangan satu kursi. Dari dua kursi yang ada saat ini, menurut Demer hanya bisa dipertahankan satu kursi.
Dua kursi DPR RI saat ini atas nama Demer sendiri dan AA Bagus Adhi Mahendra.
Ditanya informasi namanya sebagai satu-satunya calon dari Golkar yang lolos ke DPR RI, Demer mengaku belum bisa memastikan.
Sebab, sejauh ini, kata Demer, dari hasil quick count berdasar C1 yang dikumpulkan internal Golkar baru terkumpul 55 persen.
Namun begitu, politisi asal Buleleng itu mengaku bersyukur jika memang benar dirinya lolos kembali menjadi anggota DPR RI.
“Astungkara kalau saya lolos. Tapi, di balik itu semua kami kecewa. Sebab, kami berharap tiga kursi di DPR RI dapatnya satu kursi,” tandas Demer