NEGARA – Mengantisipasi kasus tumbangnya petugas atau penyelenggara pemilu saat proses pelaksaan pemilu serentak 2019, pihak KPU Jembrana bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Jembrana menggelar pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan oleh KPU dan Diskes Jembrana itu dilakukan sebelum para penyelenggara melaksanakan tugas untuk proses rekapitulasi tingkat kecamatan.
Ketua KPU Jembrana I Ketut Gde Tangkas Sudiantara mengatakan, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim medis dari masing-masing Puskesmas untuk mengantisipasi penyelenggara yang sakit. “Ini bentuk pencegahan,” ungkapnya.
Menurutnya, beberapa penyelenggara memang ada yang mengeluhkan pusing karena kelelahan. Akan tetapi seluruh unsur penyelenggara jajaran KPU Jembrana dipastikan bisa menjalankan tugas.
Hanya ada satu orang yang izin karena yang hamil, sehingga tidak bisa menjalankan tugas lebih maksimal.
Sementara jajaran Bawaslu Jembrana juga dipastikan pasca pemilu tidak ada yang mengeluhkan sakit.
Namun, jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pemilu salah satu anggota pengawas TPS kecelakaan saat akan menghadiri bimbingan teknis pengawasan yang diselenggarakan Bawaslu Jembrana.
Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan mengatakan, pengawas TPS atas nama I Ketut Warna untuk pengawas TPS 10 Desa Kaliakah kecelakaan saat akan menghadiri bimbingan teknis 15 hari sebelum pemungutan suara.
Akibat kecelakaan tersebut, sempat koma 2 hari, sehingga Bawaslu memutuskan untuk mengganti dengan orang lain untuk menjadi pengawas. “Sekarang sudah rawat jalan,” jelasnya.
Karena pengawas tersebut kecelakaan berkaitan dengan tugasnya, Bawaslu Jembrana sudah mengupayakan untuk memberikan santunan kepada korban. “Kami masih upayakan memberikan bantuan. Dalam bentuk santunan atau biaya perawatan,” terangnya.
Sedangkan dari kepolisian, seluruh anggota yang bertugas dalam pengamanan pemilu ini dipastikan tidak ada yang mengalami sakit. “Semua anggota yang terlibat sehat, tidak ada yang sakit,” kata Kabagops Polres Jembrana Kompol Mahfud Didik Wiratmoko.