TABANAN – Musibah kebakaran lagi-lagi terjadi. Penyebabnya sepele; lupa mematikan dupa usai persembahyangan.
Itu yang dialami I Ketut Mawi, 65, warga Banjar Suradadi, Desa Belimbing, Pupuan, Tabanan. Rumahnya, terbakar kemarin siang.
Ada indikasi menantu korban lupa mematikan dupa usai sembahyang di kamar suci sehingga membuat rumah Ketut Mawi ludes terbakar.
Sebelum kebakaran diketahui awalnya korban membantu tetangga yang sedangkan memiliki acara adat sejak pukul 08.00.
Namun salah seorang warga I Nengah Suriasa, 53 yang ikut membantu melihat ada kepulan asap keluar dari rumah Ketut Kawi sekitar pukul 12.45.
Saksi Suriasa kemudian mengecek dan ternyata rumah Ketut Kawi kebakaran. Saksi pun berteriak dan minta tolong warga yang ada di rumah untuk memberitahukan Ketut Kawi bahwa rumahnya terbakar.
Warga segera berhamburan menuju lokasi untuk membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Namun, api yang terus membesar sehingga warga pun menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Setelah dua unit mobil pemadam kebakaran tiba lokasi, api baru bisa dipadamkan. Sayang api dengan sekejap melalap habis seisi rumah dan bangunan rumah korban.
Kapolsek Pupuan AKP IB Mahendra menjelaskan, dari hasil penyelidikan di lapangan dan keterangan saksi, kebakaran rumah milik I Ketut Kawi diduga akibat dupa bekas sembahyang di kamar suci yang lupa dimatikan oleh menantu korban.
Isi rumah korban yang terbakar berupa perabotan rumah tangga termasuk barang elektronik seperti televisi, radio HP, cengkeh dan uang sebanyak Rp 5 juta di almari.
Total kerugian yang diderita korban sekitar Rp 100 Juta. “Kami imbau kepada warga kalau usai sembahyang dupa dimatikan. Apalagi rumah ditinggal dalam keadaan kosong,” pungkasnya.