32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:24 PM WIB

Lalu Lintas Ubud Semrawut, Kapan Diperbaiki?

RadarBali.com – Kondisi lalu lintas di pusat “kota” Ubud, yang terdiri dari Puri Ubud, pasar dan Monkey Forest tidak berubah.

Padahal, beberapa minggu lalu, stake holder mulai dinas pariwisata, perhubungan dan lembaga terkait termasuk pelaku wisata sudah kumpul rembuk bersama.

Namun, wacana untuk mengurai kemacetan Ubud belum juga terlaksana. Ketua Ubud Home Stay Asosiasi (UHSA) Ida Bagus Wiryawan mengaku, keluhan yang selama ini ditujukan kepada Ubud belum adanya tindak lanjut.

Dari sejumlah pertemuan untuk mengentaskan masalah kemacetan di Ubud, belum sepenuhnya terlaksana.

“Tidak ada action yang signifikan untuk Ubud, arus  lalu lintas masih begini, tetap sama (macet, red),” keluh Gusde – sapaan akrabnya.

Pasca wacana dan diskusi dengan pihak terkait, pihaknya justru mengeluhkan jika sejumlah personil dinas perhubungan (Dishub) Gianyar yang biasa bertugas mengatur arus lalu lintas di tujuh titik persimpangan seputaran Ubud tidak nongol.

“Petugas Dishub tiba-tiba menghilang, kurang lebih sejak 5 hari lalu, tidak tahu kenapa,” ujarnya penuh tanya.

Diakui Gusde Wiryawan, memasuki bulan September ini, seharusnya tingkat kunjungan wisata ke UBud memasuki low session.

Tetapi kenyataannya, hingga kini kunjungan wisatawan tetap tinggi. Lantaran belum siapnya penataan lalu lintas, kemacetan masih tidak terhindarkan.

“Saya juga kurang mengerti kenapa bisa ada pembiaran seperti ini, seakan tidak ada yang peduli dengan Ubud,” ujarnya menyayangkan.

 

RadarBali.com – Kondisi lalu lintas di pusat “kota” Ubud, yang terdiri dari Puri Ubud, pasar dan Monkey Forest tidak berubah.

Padahal, beberapa minggu lalu, stake holder mulai dinas pariwisata, perhubungan dan lembaga terkait termasuk pelaku wisata sudah kumpul rembuk bersama.

Namun, wacana untuk mengurai kemacetan Ubud belum juga terlaksana. Ketua Ubud Home Stay Asosiasi (UHSA) Ida Bagus Wiryawan mengaku, keluhan yang selama ini ditujukan kepada Ubud belum adanya tindak lanjut.

Dari sejumlah pertemuan untuk mengentaskan masalah kemacetan di Ubud, belum sepenuhnya terlaksana.

“Tidak ada action yang signifikan untuk Ubud, arus  lalu lintas masih begini, tetap sama (macet, red),” keluh Gusde – sapaan akrabnya.

Pasca wacana dan diskusi dengan pihak terkait, pihaknya justru mengeluhkan jika sejumlah personil dinas perhubungan (Dishub) Gianyar yang biasa bertugas mengatur arus lalu lintas di tujuh titik persimpangan seputaran Ubud tidak nongol.

“Petugas Dishub tiba-tiba menghilang, kurang lebih sejak 5 hari lalu, tidak tahu kenapa,” ujarnya penuh tanya.

Diakui Gusde Wiryawan, memasuki bulan September ini, seharusnya tingkat kunjungan wisata ke UBud memasuki low session.

Tetapi kenyataannya, hingga kini kunjungan wisatawan tetap tinggi. Lantaran belum siapnya penataan lalu lintas, kemacetan masih tidak terhindarkan.

“Saya juga kurang mengerti kenapa bisa ada pembiaran seperti ini, seakan tidak ada yang peduli dengan Ubud,” ujarnya menyayangkan.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/