RadarBali.com – Jasad Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ni Wayan Sriani, 38, warga Banjar Bentuyung, Kelurahan Ubud, yang meninggal Rabu lalu (6/9) terkatung-katung di Nigeria.
Pihak keluarga kesulitan memulangkan jasad Sriani yang meninggal akibat jatuh di kamar mandi. Pemerintah juga tidak berbuat banyak
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gianyar, Anak Agung Dalem Jagadita, mengaku masalah Sriani ini sudah direlakan oleh keluarganya.
“Keputusan keluarga kan dikuburkan di sana,” ujar Dalem Jagadita kepada wartawan. Mengenai asuransi kematian atau sejenisnya, diakui Jagadita tidak ada bagi Sriani.
“Karena berangkat sendirian, tidak ada asuransinya,” terangnya. Diakui Jagadita, minta warga Gianyar menjadi TKI cukup tinggi. Data terakhir, jumlahnya hampir menyentuh 700 orang per tahun.
“Itu banyak faktor, bisa karena dilihat dari pendapatan yang berbeda,” jelasnya. Lanjut Jagadita, TKI Gianyar juga tidak saja bekerja di sektor spa.
“Ada juga sektor cruise (kapal pesiar, red),” tandasnya. Mengenai lapangan pekerjaan di Gianyar, pihaknya mengaku tidak kalah. Gianyar merupakan jujukan wisatawan mancanegara.