RadarBali.com – Partai Golkar tidak mau menyerah meski DPD Gerindra Bali menyatakan belum tentu mempertahankan Koalisi Bali Mandara (KBM) jilid II, saat Pilgub Bali 2018.
Partai berlambang beringin itu siap mati-matian agar Gerindra dan partai yang ada di dalam KBM tidak lepas. Golkar menilai Gerindra menjadi partner menentukan yang harus dijaga dengan baik.
Pernyataan Ketua DPD Gerindra Bali, IB Sukarta, saat rakorda Senin (12/9) lalu, bahwa Gerindra bebas menjalin koalisi dengan partai manapun sesuai situasi kondisi, oleh DPD I Golkar Bali justru dianggap sebagai sinyal positif.
Kok bisa? “Kalau saya membaca (sikap Gerindra) justru KBM akan berlanjut. Peluang lanjut di atas 60 persen,” ujar Sekretaris DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry, dikonfirmasi kemarin (13/9).
Menurut Sugawa, keyakinan tersebut bukan tanpa alasan. Gerindra akan bertahan dengan KBM lantaran menjalankan isntruksi dari Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Dalam rakorda dinyatakan keputusan koalisi dan mengusung calon menunggu perintah dari mantan Danjen Kopasus itu.
Nah, Sugawa menyebut selama ini Gerindra di bawah Prabowo selalu sejalan dengan Golkar.
“Karena kesamaan misi dan visi, Pak Prabowo dengan Golkar lebih nyambung dan lebih dekat. Sangat mungkin KBM terus berlanjut,” ucap Sugawa dengan nada percaya diri.
Disinggung tentang Gerindra akan melihat situasi dan kondisi terlebih dahulu sebelum menjalin koalisi, Sugawa menganggap hal itu bukan suatu permasalahanharus serius.
Menurutnya, tergantung situasi dan kondisi yakni rencana koalisi harus dikaji secara bersama. Salah satunya mengkaji keunggulan dan kelemahan masing-masing partai.
“Kami sangat menyambut baik dan gembira apabila KBM dilanjutkan. Sebab KBM sudah berhasil dan terbukti dirasakan masyarakat,” klaimnya.
Bagaimana kalau Gerindra minta jatah kursi wakil gubernur? Sugawa mengatakan, menyangkut hal teknis harus dibicarakan mendalam antar pihak.
Saat ini Gerindra sendiri sudah melakukan komunikasi dengan Gerindra.