32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:45 PM WIB

Ratusan Pensiun, Tabanan Terancam Krisis Guru

TABANAN – Kabupaten Tabanan terancam krisis guru.

Kekurangan guru di Tabanan ini menyusul dengan banyaknya tenaga didik yang purnabakti alias pensiun.

Tercatat, sesuai data Dinas Pendidikan Tabanan ada 162 tenaga guru pensiun di tahun 2019. Sedangkan tahun sebelumnya, ada 125 guru dari tingkat TK, SD dan SMP yang juga sudah purnabakti

Seketrtaris Dinas Pendidikan Tabanan I Wayan Udayana Sosiawan yang ditemuai Senin (29/4) mengakui jika setiap tahun ratusan tenaga pendidikan di Tabanan memasuki masa pensiun. Tahun 2018 lalu untuk SD saja sekitar 89 orang yang pensiun, SMP sebanyak 24 yang pensiun dan TK sebanyak 12 orang.

Guru yang punabakti tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Tabanan. Tahun 2018 kecamatan Penebel yang terbanyak sebanyak 21 guru disusul kecamatan  Kediri sebanyak 16 guru dan Tabanan sebanyak 14 guru.

Sisa Kecamatan Marga 9 orang, Kerambitan 10 orang, Pupuan 7 orang, Baturiti 7 orang, Selemadeg Barat 20 orang, Selemadeg 2 orang dan Selemadeg Timur 1 orang.

“Sedangkan untuk SMP, 1 orang guru yang pensiun berada di SMP 1 Marga, 3 orang berada SMP Kediri dan 4 orang berada di SMP 1 Selemadeg dan 5 orang berada di SMP 2 Tabanan,” bebernya.

Banyaknya guru yang purnabakti membuat tenaga guru SD dan SMP mengalami kekosongan. Tahun ini, imbuhnya dari lulusan CPNS dapat menutupi kekosongan jumlah guru pada SD dan SMP.

Sekitar 170 lulusan CPNS yang diterima menjadi guru SD dan SMP.

Meski demikian jumlah tersebut juga belum tertutupi. Karena tahun 2019 ada sekitar 162 guru sampai bulan Desember akhir akan memasuki masa pensiuannya.

“Menyiasasti kekosongan jumlah tenaga pendidikan, Dinas Pendidikan Tabanan masih dibantu oleh guru honorer atau pengabdi. Kami juga dibantu oleh pengangkatan PPPK. Meski demikian masih akan mengalami kekurangan karena terus ada guru yang pensiun,” pungkasnya. 

TABANAN – Kabupaten Tabanan terancam krisis guru.

Kekurangan guru di Tabanan ini menyusul dengan banyaknya tenaga didik yang purnabakti alias pensiun.

Tercatat, sesuai data Dinas Pendidikan Tabanan ada 162 tenaga guru pensiun di tahun 2019. Sedangkan tahun sebelumnya, ada 125 guru dari tingkat TK, SD dan SMP yang juga sudah purnabakti

Seketrtaris Dinas Pendidikan Tabanan I Wayan Udayana Sosiawan yang ditemuai Senin (29/4) mengakui jika setiap tahun ratusan tenaga pendidikan di Tabanan memasuki masa pensiun. Tahun 2018 lalu untuk SD saja sekitar 89 orang yang pensiun, SMP sebanyak 24 yang pensiun dan TK sebanyak 12 orang.

Guru yang punabakti tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Tabanan. Tahun 2018 kecamatan Penebel yang terbanyak sebanyak 21 guru disusul kecamatan  Kediri sebanyak 16 guru dan Tabanan sebanyak 14 guru.

Sisa Kecamatan Marga 9 orang, Kerambitan 10 orang, Pupuan 7 orang, Baturiti 7 orang, Selemadeg Barat 20 orang, Selemadeg 2 orang dan Selemadeg Timur 1 orang.

“Sedangkan untuk SMP, 1 orang guru yang pensiun berada di SMP 1 Marga, 3 orang berada SMP Kediri dan 4 orang berada di SMP 1 Selemadeg dan 5 orang berada di SMP 2 Tabanan,” bebernya.

Banyaknya guru yang purnabakti membuat tenaga guru SD dan SMP mengalami kekosongan. Tahun ini, imbuhnya dari lulusan CPNS dapat menutupi kekosongan jumlah guru pada SD dan SMP.

Sekitar 170 lulusan CPNS yang diterima menjadi guru SD dan SMP.

Meski demikian jumlah tersebut juga belum tertutupi. Karena tahun 2019 ada sekitar 162 guru sampai bulan Desember akhir akan memasuki masa pensiuannya.

“Menyiasasti kekosongan jumlah tenaga pendidikan, Dinas Pendidikan Tabanan masih dibantu oleh guru honorer atau pengabdi. Kami juga dibantu oleh pengangkatan PPPK. Meski demikian masih akan mengalami kekurangan karena terus ada guru yang pensiun,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/