NEGARA – Masa peralihan musim dari musim hujan pada musim kemarau, intensitas hujan mulai berkurang.
Namun pada masa transisi ini perlu diwaspadai perubahan cuaca secara mendadak, terutama di laut selatan Bali.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi Jembrana BMKG Bali Rakhmat Prasetia, memasuki musim kemarau hujan sudah berkurang. Tidak terjadi setiap hari seperti sebelumnya.
Begitu juga dengan kondisi cuaca di laut selatan Jembrana, gelombang juga masih tinggi tetapi masih aman untuk nelayan. “Tinggi gelombang laut masih cukup save di pesisir Jembrana,” jelasnya.
Pantauan stasiun klimatologi yang berada di Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, laut selatan Bali paling tinggi warnanya kuning, artinya tinggi gelombang di bawah 2 meter.
Pantauan dari siang hingga malam, model cuaca dari citra satelit aman, warna tidak sampai merah dengan potensi awan tipis dan tidak ada awan gelap.
Namun masyarakat, terutama nelayan diimbau untuk tetap waspada hingga tiga hari kedepan karena ada potensi perubahan cuaca mendadak.
Seperti yang terjadi pada Selasa (30/4) malam lalu, dimana cuaca mendadak. Hujan lebat dan angin di wilayah Jembrana “Perlu diwaspadai perubahan cuaca yang mendadak,” tandasnya.