GIANYAR – Untuk pertama kalinya warga Desa Pakraman Basangambu, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, menggelar upacara Mecaru Menawa Gempang, kemarin (5/5).
Warga menggelar upacara khusus yang digelar untuk pemayuh gumi. Alasannya, karena sempat ada warga yang meninggal bunuh diri pada pertengahan Januari 2019.
Upacara tersebut digelar di catus pata agung (perempatan jalan besar) desa pakraman setempat. Menurut Kelian Banjar, Wayan Warka, upacara dilakukan untuk membersihkan lingkungan.
“Setelah menggelar rapat, hasilnya menganggap kasus ini sebagai cuntaka gumi (mengotori lingkungan, red) yang harus dibersihkan dengan menggelar upacara mecaru,” jelasnya.
Mecaru Menawa Gempang ini hanya dilakukan saat ada kasus yang menimpa warganya yang meninggal akibat salah pati, seperti bunuh diri dengan cara gantung diri.
“Upacara seperti ini hanya digelar saat ada kejadian warga yang meninggal akibat ulah pati,” terang Wayan Warka.
Walau kasusnya sudah terjadi pada Januari lalu, warga baru menggelar upacara hari ini, akibat sebelumnya warga menggelar upacara rutin di pura kayangan desa setempat serta adanya upacara besar di Pura Besakih.
Untuk upacara pecaruan, menggunakan sarana anjing blangbungkem, ayam bulu singkep, ngider buana, dengan sesajen pebangkit.
Upacara dipuput oleh sulinggih, melibatkan 570 Kepala Keluarga di Desa Pakraman Basangambu. Acara juga dilakukan persembahyangan bersama dengan harapan tidak terjadi kasus serupa yang menimpa warganya.
Sebelumnya, I Made Arsana, pada Januari 2019 lalu nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Motif bunuh diri itu tidak diketahui penyebabnya. Korban yang seorang duda itu meninggalkan dua anak.