33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:16 PM WIB

Heboh! Diduga Kelelahan, Ketua Panwascam Rendang Mendadak Lupa Ingatan

AMLAPURA-Kasus tumbangnya penyelanggaran Pemilu 2019 akibat kelelahan kembali terjadi.

Kali ini, petugas pemilu yang tumbang adalah  I Gede Artana 51.

Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Rendang, Karangasem ini mendadak tumbang dan harus dilarikan ke RSU Sanjiwani Gianyar, Senin (6/5) siang.

Pria ini dilarikan ke RS setelag sempat mengigau dan hilang ingatan selama dua hari.

Bahkan akibat hilang ingatan, hingga siang tadi, Artana juga belum bisa mengenali rekan-rekanya.

Bahkan yang bikin gempar, Artana  terus mengigau dengan berucap kalau ada dua kotak suara yang belum pleno dan siap mengawal. Selain itu, ia juga terus mengucapkan NKRI dan Pancasila harga mati.

Saat Koran ini datang ke rumahnya di Desa Pempatan, Rendang, Karangasem dia nampak masih terbaring lemas di kamarnya.

Sedangkan di antara Artana tampak hadir sejumlah petugas panwascam Rendang, Ketua Panwascam Kecamatan Selat Ketut Antara,  Ketua Bawaslu Karangasem  Putu Suastrawan  serta Sekretaris Bawaslu Karangasem I Gede Parwata.

Keponaka Artana, Meli Melani, 25, ditemui Jawa Pos Radar Bali mengaku jika pamanya ini sudah berkecimpung pada dunia kepemiluan ini sejak tahun 1998 silam.

Hal ini juga dibenarkan Ketut Antara rekannya. Antara mengaku kalau yang bersangkutan merupakan Ketua Panwascam paling senior di Karangasem.

Kondisi Artana dikatahui sudah drop sejak awal pleno rekepitulasi Pileg dan Pilres di Kecamatan Rendang. Bahkan dia sempat mengkomsumsi obat. Sabtu (4/5) lalu. Sejak hari pertama pleno, kondisi Artana terus drop.

Bahkan akibat drop, Artana sempat diajak periksa ke dokter swasta di Rendang. Saat itu yang bersangkutan menurut saran dokter agar dirawat lebih lanjut karena kecapekan.

Yang bersangkutan kemudian di rujuk ke Puskesmas Rendang. Sempat mendapat penanganan di Puskesmas satu hari dan keesokan harinya di bolehkan pulang oleh dokter yang merawat karena dinilai sudah membaik. Padahal saat itu kondisinya masih lemas dan berjalan pun masih di papah.

Begitu tiba di rumah dia langsung drop dan tidak sempat bangun. Beberapa kali mengigau terkait dengan tugas- tugasnya. M

“Ya dua hari lalu paling parah, tidak ingat apa-apa dan mengigau terus,” bebernya.

Sementara itu pihak keluarga selaian melakukan pengobatan medis juga menggunakan jalur niskala. Kemarin yang bersangkutan di lukat dan juga dibatar tebasan di pertigaan Pempatan.

Keluarga Artana sempat menayakan ke orang pintar kalau yang bersangkutan punya Sesangi yang harus di bayarkan.

Kemarin itu sudah langsung dilakukan agar yang bersangkutan juga cepat sadar dan pilih kembali.

Sementara itu Sekretaris Bawaslu Karangasem Gede Parwata bersama dengan anggota Bawaslu nengah Putu Suardika memfasilitasi agar yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit. “Ini masih nunggu proses melukat,” ujarnya.

Siang kemarin Artana akhirnya dijemput Ambulans Puskesmas Rendang.

 

AMLAPURA-Kasus tumbangnya penyelanggaran Pemilu 2019 akibat kelelahan kembali terjadi.

Kali ini, petugas pemilu yang tumbang adalah  I Gede Artana 51.

Ketua Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Rendang, Karangasem ini mendadak tumbang dan harus dilarikan ke RSU Sanjiwani Gianyar, Senin (6/5) siang.

Pria ini dilarikan ke RS setelag sempat mengigau dan hilang ingatan selama dua hari.

Bahkan akibat hilang ingatan, hingga siang tadi, Artana juga belum bisa mengenali rekan-rekanya.

Bahkan yang bikin gempar, Artana  terus mengigau dengan berucap kalau ada dua kotak suara yang belum pleno dan siap mengawal. Selain itu, ia juga terus mengucapkan NKRI dan Pancasila harga mati.

Saat Koran ini datang ke rumahnya di Desa Pempatan, Rendang, Karangasem dia nampak masih terbaring lemas di kamarnya.

Sedangkan di antara Artana tampak hadir sejumlah petugas panwascam Rendang, Ketua Panwascam Kecamatan Selat Ketut Antara,  Ketua Bawaslu Karangasem  Putu Suastrawan  serta Sekretaris Bawaslu Karangasem I Gede Parwata.

Keponaka Artana, Meli Melani, 25, ditemui Jawa Pos Radar Bali mengaku jika pamanya ini sudah berkecimpung pada dunia kepemiluan ini sejak tahun 1998 silam.

Hal ini juga dibenarkan Ketut Antara rekannya. Antara mengaku kalau yang bersangkutan merupakan Ketua Panwascam paling senior di Karangasem.

Kondisi Artana dikatahui sudah drop sejak awal pleno rekepitulasi Pileg dan Pilres di Kecamatan Rendang. Bahkan dia sempat mengkomsumsi obat. Sabtu (4/5) lalu. Sejak hari pertama pleno, kondisi Artana terus drop.

Bahkan akibat drop, Artana sempat diajak periksa ke dokter swasta di Rendang. Saat itu yang bersangkutan menurut saran dokter agar dirawat lebih lanjut karena kecapekan.

Yang bersangkutan kemudian di rujuk ke Puskesmas Rendang. Sempat mendapat penanganan di Puskesmas satu hari dan keesokan harinya di bolehkan pulang oleh dokter yang merawat karena dinilai sudah membaik. Padahal saat itu kondisinya masih lemas dan berjalan pun masih di papah.

Begitu tiba di rumah dia langsung drop dan tidak sempat bangun. Beberapa kali mengigau terkait dengan tugas- tugasnya. M

“Ya dua hari lalu paling parah, tidak ingat apa-apa dan mengigau terus,” bebernya.

Sementara itu pihak keluarga selaian melakukan pengobatan medis juga menggunakan jalur niskala. Kemarin yang bersangkutan di lukat dan juga dibatar tebasan di pertigaan Pempatan.

Keluarga Artana sempat menayakan ke orang pintar kalau yang bersangkutan punya Sesangi yang harus di bayarkan.

Kemarin itu sudah langsung dilakukan agar yang bersangkutan juga cepat sadar dan pilih kembali.

Sementara itu Sekretaris Bawaslu Karangasem Gede Parwata bersama dengan anggota Bawaslu nengah Putu Suardika memfasilitasi agar yang bersangkutan dibawa ke rumah sakit. “Ini masih nunggu proses melukat,” ujarnya.

Siang kemarin Artana akhirnya dijemput Ambulans Puskesmas Rendang.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/