28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 20:50 PM WIB

Duh! Giliran Panwascam Selat Kecelakaan dan Pengawas TPS Keguguran

AMLAPURA-Musibah bertubi-tubi menimpa penyelenggara pemilu serentak 2019.

Setelah heboh ketua panwascam Rendang yang hilang ingatan karena diduga kelelahan saat bertugas, kini giliran Ketua Panwascam Selat Ketut Antara alias Beny mengalami kecelakaan.

Antara yang asal Juuk Legi, Duda Timur, Selat, Karangasem mengalami kecelakaan pada 22 Februari lalu usai rapat Panwascam di Karangasem.

Akibat kecelakaan itu, lengan kanan Artana lepas.

Korban di tabrak mobil saat melintas di jalan Kuta Bali, Sibetan.

Hanya saja mobil apa menabraknya dia tidak tahu karena saat itu langsung pingsan dan sadar sudah ada di RSU Karangasem.

Dia mendapat perawatan selama dua hari disana dan saat ini juga belum pulih.

Dia masih harus menggunakan alat pelindung di tanganya.

Sementara itu Sekretaris Bawaslu Karangasem Gede Parwata mengakui kalau kegiatan Bawaslu dan Panwascam cukup padat pada pemilu bersama kali ini.

Energi dan pikiran mereka banyak terkuras. “Ya ada yang mengalami tabrakan karena kurang konsentrasi, kelelahan,” ujarnya.

Terkait tanggungan biaya pengobatan untuk Panwascam yang mengalami sakit sejauh ini masih di kordinasikan Bawaslu Bali.

Dirinya mengaku sedang berjuang agar bisa mendapat santunan dan biaya pengobatan. “Kita sudah ajukan agar yang sakit bisa mendapat santunan atau biaya pengobatan, selama ini mereka menggunakan biaya sendiri,” ujarnya.

Sementara secara terpisah, satu anggota Bawaslu Karangasem juga terkena musibah.

Dia adalah Ni Nyoman Triswati 31.

Dia bertugas di TPS Desa Jungutan, Bebandem.

Dia mengalami keguguran karena kelelahan saat bertugas sebagai pengawas TPS. Dia bekerja mulai 17 -18 keesokan harinya untuk melakukan pengawasan perhitungan suara di TPS.

Tanggal 19 April dia mengalami kelelahan dan mengalami pendarahan. Dia sempat memeriksakan kondisinya 20 April dan oleh dokter dikatakan kalau dia keguguran.

Triswati baru bisa mengecek kandunganya karena rumahnya cukup jauh dari dokter praktek.

Sementara saat itu dia sedang hamil 1,5 bulan.

“Dia bertugas melakukan pengawasan di TPS 6, Desa Jungutan,” ujar Parwata.

Sementara itu hal yang sama juga di katakan Ketua Bawaslu Karangasem Putu Gede Suastrawan.

Dia mengatakan ada tiga orang jaringan Bawaslu Karangasem yang mengalami musibah.

“17 April dia melakukan pengawasan sampai dini hari besoknya, sempat ada keluhan sakit pada perutnya,” ujar Suastrawan. Dan 19 April yang bersangkutan mengelami pendarahan. “Ya dia mengalami keguguran karena kelelahan,” tambahnya.

Sementara itu soal santunan menurut Parwata sedang disusun juknis terkait hal itu.

 

AMLAPURA-Musibah bertubi-tubi menimpa penyelenggara pemilu serentak 2019.

Setelah heboh ketua panwascam Rendang yang hilang ingatan karena diduga kelelahan saat bertugas, kini giliran Ketua Panwascam Selat Ketut Antara alias Beny mengalami kecelakaan.

Antara yang asal Juuk Legi, Duda Timur, Selat, Karangasem mengalami kecelakaan pada 22 Februari lalu usai rapat Panwascam di Karangasem.

Akibat kecelakaan itu, lengan kanan Artana lepas.

Korban di tabrak mobil saat melintas di jalan Kuta Bali, Sibetan.

Hanya saja mobil apa menabraknya dia tidak tahu karena saat itu langsung pingsan dan sadar sudah ada di RSU Karangasem.

Dia mendapat perawatan selama dua hari disana dan saat ini juga belum pulih.

Dia masih harus menggunakan alat pelindung di tanganya.

Sementara itu Sekretaris Bawaslu Karangasem Gede Parwata mengakui kalau kegiatan Bawaslu dan Panwascam cukup padat pada pemilu bersama kali ini.

Energi dan pikiran mereka banyak terkuras. “Ya ada yang mengalami tabrakan karena kurang konsentrasi, kelelahan,” ujarnya.

Terkait tanggungan biaya pengobatan untuk Panwascam yang mengalami sakit sejauh ini masih di kordinasikan Bawaslu Bali.

Dirinya mengaku sedang berjuang agar bisa mendapat santunan dan biaya pengobatan. “Kita sudah ajukan agar yang sakit bisa mendapat santunan atau biaya pengobatan, selama ini mereka menggunakan biaya sendiri,” ujarnya.

Sementara secara terpisah, satu anggota Bawaslu Karangasem juga terkena musibah.

Dia adalah Ni Nyoman Triswati 31.

Dia bertugas di TPS Desa Jungutan, Bebandem.

Dia mengalami keguguran karena kelelahan saat bertugas sebagai pengawas TPS. Dia bekerja mulai 17 -18 keesokan harinya untuk melakukan pengawasan perhitungan suara di TPS.

Tanggal 19 April dia mengalami kelelahan dan mengalami pendarahan. Dia sempat memeriksakan kondisinya 20 April dan oleh dokter dikatakan kalau dia keguguran.

Triswati baru bisa mengecek kandunganya karena rumahnya cukup jauh dari dokter praktek.

Sementara saat itu dia sedang hamil 1,5 bulan.

“Dia bertugas melakukan pengawasan di TPS 6, Desa Jungutan,” ujar Parwata.

Sementara itu hal yang sama juga di katakan Ketua Bawaslu Karangasem Putu Gede Suastrawan.

Dia mengatakan ada tiga orang jaringan Bawaslu Karangasem yang mengalami musibah.

“17 April dia melakukan pengawasan sampai dini hari besoknya, sempat ada keluhan sakit pada perutnya,” ujar Suastrawan. Dan 19 April yang bersangkutan mengelami pendarahan. “Ya dia mengalami keguguran karena kelelahan,” tambahnya.

Sementara itu soal santunan menurut Parwata sedang disusun juknis terkait hal itu.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/