34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:16 PM WIB

Awal Puasa, Harga Telur dan Daging di Gianyar Bali Naik Tipis

GIANYAR – Masuk bulan puasa, harga-harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Berdasar data dari pedagang pasar umum Gianyar, harga telur hingga harga daging mengalami kenaikan tipis.

Beberapa pedagang mengaku kenaikan harga dipicu karena terbatasnya pasokan. Menurut salah satu pedagang telur, Desak Sayang, kenaikan telur terjadi sejak sebulan terakhir.

“Naik Rp 100 per butir. Awalnya Rp 1.300 sekarang ini Rp 1.400,” ujar Desak Sayang kemarin. Kata dia, harga itu diperkirakan bisa akan merangkak naik lagi.

“Ini pasokan telur dari distributor kurang, karena banyak yang minta telur, tapi distributor sulit nyari telur katanya,” jelasnya.

Pengiriman telur biasanya datang setiap 3 hari sekali, dengan jumlah 1.000-1.500 butir. Kenaikan juga dialami daging ayam potong.

Salah satu pedagang daging ayam, Khotmah, menyatakan ada kenaikan harga daging ayam dari Rp 32.000 per kilo, menjadi Rp 37.000 per kilo.

“Kemarin-kemarin masih Rp 35.000, ya, naik Rp 2.000,” ujarnya. Diakui, memasuki bulan puasa ini permintaan ayam potong semakin tinggi.

Meski ada kenaikan sebesar Rp 2000, namun pembeli masih berkenan membeli daging ayam. “Mau tidak mau dibeli ini untuk konsumsi,” jelasnya.

Berdasar data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar dari hasil monitoring harga bahan pokok dan barang penting di Pasar Umum Gianyar, harga telur dan daging ayam cenderung fluktuatif.

Untuk harga telur dari data 29 April seharga Rp 1.500 per butir, dan pada 6 Mei dari data Disperindag justru turun menjadi Rp 1.400 per butir.

Namun dari penuturan pedagang, harga telur justru tetap. Data berbeda ada di harga daging ayam potong.

Dari data per 29 April, harga daging ayam potong tetap bertahan di harga Rp 36.000 per kilo. Namun di tingkat pedagang, harga ayam sudah melonjak Rp 37.000-38.000 per kilo.

Terkait harga bahan pokok, Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Disperindag Gianyar, Ni Wayan Adnyaningsih, menyatakan pihaknya rutin menggelar monitoring setiap Senin dan Kamis.

“Harga kebutuhan pokok memang fluktuatif. Terutama untuk komoditas daging, telur, dan bumbu,” jelasnya.

Diakui, ada beberapa bahan bumbu sempat meroket seperti bawang merah, kini sudah stabil dikisaran Rp 25.000.

“Untuk daging ayam dan telur, dikatakan ada kenaikan tapi tidak signifikan. Yang jelas tidak sampai langka. Stoknya ada di pasaran,” terangnya.

Apabila terjadi kekosongan stok, maka Disperindah akan berkoordinasi dengan distributor. “Cek ke distributor, koordinasi dengan Bulog untuk memastikan stok,” terangnya.

Apabila kosong, langkah yang dilakukan adalah lewat operasi pasar. “Kalau harga yang melambung terlalu tinggi, kami menggelar pasar murah, untuk menstabilkan harga,” tukasnya. 

GIANYAR – Masuk bulan puasa, harga-harga kebutuhan pokok mulai merangkak naik. Berdasar data dari pedagang pasar umum Gianyar, harga telur hingga harga daging mengalami kenaikan tipis.

Beberapa pedagang mengaku kenaikan harga dipicu karena terbatasnya pasokan. Menurut salah satu pedagang telur, Desak Sayang, kenaikan telur terjadi sejak sebulan terakhir.

“Naik Rp 100 per butir. Awalnya Rp 1.300 sekarang ini Rp 1.400,” ujar Desak Sayang kemarin. Kata dia, harga itu diperkirakan bisa akan merangkak naik lagi.

“Ini pasokan telur dari distributor kurang, karena banyak yang minta telur, tapi distributor sulit nyari telur katanya,” jelasnya.

Pengiriman telur biasanya datang setiap 3 hari sekali, dengan jumlah 1.000-1.500 butir. Kenaikan juga dialami daging ayam potong.

Salah satu pedagang daging ayam, Khotmah, menyatakan ada kenaikan harga daging ayam dari Rp 32.000 per kilo, menjadi Rp 37.000 per kilo.

“Kemarin-kemarin masih Rp 35.000, ya, naik Rp 2.000,” ujarnya. Diakui, memasuki bulan puasa ini permintaan ayam potong semakin tinggi.

Meski ada kenaikan sebesar Rp 2000, namun pembeli masih berkenan membeli daging ayam. “Mau tidak mau dibeli ini untuk konsumsi,” jelasnya.

Berdasar data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar dari hasil monitoring harga bahan pokok dan barang penting di Pasar Umum Gianyar, harga telur dan daging ayam cenderung fluktuatif.

Untuk harga telur dari data 29 April seharga Rp 1.500 per butir, dan pada 6 Mei dari data Disperindag justru turun menjadi Rp 1.400 per butir.

Namun dari penuturan pedagang, harga telur justru tetap. Data berbeda ada di harga daging ayam potong.

Dari data per 29 April, harga daging ayam potong tetap bertahan di harga Rp 36.000 per kilo. Namun di tingkat pedagang, harga ayam sudah melonjak Rp 37.000-38.000 per kilo.

Terkait harga bahan pokok, Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Disperindag Gianyar, Ni Wayan Adnyaningsih, menyatakan pihaknya rutin menggelar monitoring setiap Senin dan Kamis.

“Harga kebutuhan pokok memang fluktuatif. Terutama untuk komoditas daging, telur, dan bumbu,” jelasnya.

Diakui, ada beberapa bahan bumbu sempat meroket seperti bawang merah, kini sudah stabil dikisaran Rp 25.000.

“Untuk daging ayam dan telur, dikatakan ada kenaikan tapi tidak signifikan. Yang jelas tidak sampai langka. Stoknya ada di pasaran,” terangnya.

Apabila terjadi kekosongan stok, maka Disperindah akan berkoordinasi dengan distributor. “Cek ke distributor, koordinasi dengan Bulog untuk memastikan stok,” terangnya.

Apabila kosong, langkah yang dilakukan adalah lewat operasi pasar. “Kalau harga yang melambung terlalu tinggi, kami menggelar pasar murah, untuk menstabilkan harga,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/