SINGARAJA – Pasar darurat yang diperuntukkan bagi para pedagang di Pasar Banyuasri, akan digarap pekan depan.
Pembangunan itu dilakukan, setelah muncul pemenang tender dalam proses pembangunan pasar darurat.
Pembangunan pasar darurat semula ditargetkan berlangsung pada April lalu. Namun gara-gara gagal tender, terpaksa dilakukan tender ulang.
Akhirnya tender dimenangkan PT. Sida Dadi Prakanti dengan nilai penawaran Rp 1,27 miliar. Kemarin (6/5) tim dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagrin) Buleleng,
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), dan Dinas Perhubungan Buleleng, mulai melakukan peninjauan lokasi. Sehingga proses pembangunan bisa dilakukan dengan lancar.
Kepala Dinas Dagrin Buleleng Ketut Suparto mengatakan, rekanan akan melakukan penandatanganan kontrak mulai Kamis (16/5) pekan depan.
Terhitung sejak penandatanganan kontrak, maka rekanan bisa melakukan proses pembangunan.
“Sudah ada pemenangnya. Nanti tinggal tanda tangan kontrak saja. Rencana pekerjaan selama 45 hari. Sehingga targetnya rampung pada tanggal 30 Juni,” kata Suparto.
Menurut Suparto aka nada 56 unit kios dan 92 ruko yang akan dibangun. Lokasi yang akan digunakan diantaranya lambung timur Terminal Banyuasri serta ruas Jalan Samudera.
Lantaran terminal digunakan untuk pembangunan, praktis terminal tak bisa digunakan untuk aktifitas.
Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan mengatakan, pihaknya sudah meminta kepala terminal melakukan sosialisasi pada armada angkutan.
Armada angkutan umum diarahkan untuk melakukan aktifitas menaikkan maupun menurunkan penumpang, di Terminal Cargo Ahmad Yani.
“Untuk aktifitas terminal sudah kami koordinasikan dengan sopir angkutan. Termasuk juga dengan pengguna jasa di Terminal Cargo. Pada intinya mereka sudah memaklumi kondisi tersebut,” kata Gunawan.