DENPASAR – Di tengah hiruk pikuk perhitungan suara di KPU dan khusyuknya umat muslim menjalankan ibadah puasa, di media sosial justru muncul video siaran langsung bernuansa intoleransi dan memecah belah keharmonisan antar umat beragama.
Foto dan video berdurasi 3 menit 6 detik yang bikin heboh itu, diunggah di akun facebook Eyang Saddam pada tanggal 4 Mei 2019.
Adapun konten video berisi penolakan pembangunan tempat ibadah Pura yang berada di Desa Suka Hurip Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi .
“Kami berharap pemerintah daerah menghentikan bangunan di Pura tersebut,” ujar pria dalam video tersebut.
“Bila tidak, warga dan masyarakat akan semakin banyak dan dikhawatirkan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.
Yang menarik, dalam video tersebut memperlihatkan sejumlah spanduk dan salah satunya untuk mengajak jihad.
“Jika dipaksakan, kaum muslimin siap berjihad, katanya,” ungkap pria dalam video tersebut.
Video tersebut langsung viral dan mendapatkan komentar dari netizien.
Meski video siaran langsung oleh Eyang Saddam tersebut sudah dihapus, masih cukup banyak warga yang menyimpan video tersebut.
Sejumlah warga netizen pun menanggapi video tersebut. Sejumlah komentar disampaikan. Salah satunya akun Abiy Zard yang mengaku tak menerima cara-cara intoleransi terjadi.
“Saya muslim, dan saya benci orang2 seperti ini, Indonesia negara beragam, bukan di bentuk suatu golongan atau ras, Indonesia bineka tunggal Ika,” tulisnya di kolom komentar.
Ada lagi komentar dari Ade Mahendra yang mengkaitkan kelakuan warga dengan sinetron.
“Percuma dong ada sinetron azab klo kelakuannya masih begini ?? Yakinkan dirimu sendiri bahwa tuhanmu ada dan mempunyai kuasa .. redamlah amarahmu dan berpikir bahwa semua punya haknya masing masing untuk beribadahh .. klo kamu merasa membatasi seseornag untuk beribadah bisa masuk surgamu .. sok atuh duluan aja kesurga sekarang,” tulisnya.