GIANYAR – Warga dan pengunjung Pantai Keramas, Selasa pagi (7/5) sekitar pukul 10.00 gempar.
Heboh warga itu menyusul dengan temuan sesosok mayat pria di samping warung di Pantai Keramas.
Mayat pria yang belakang diketahui bernama Nyoman Sepet, 60, warga Banjar/Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, itu ditemukan sudah terbujur kaku dan membiru saat ditemukan warga.
Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, awal mula hingga geger temuan mayat itu berawal dari saksi Gusti Nyoman Dana warga dan juga petani setempat.
Saat itu, saksi hendak bekerja menyabit rumput di ladang mereka. Lokasi petani dengan temuan jasad korban tak begitu jauh.
Saksi Gusti Nyoman Dana yang merupakan warga Banjar Lodpeken, Desa Keramas mengaku melihat korban sudah dalam posisi terlentang.
Saksi lainnya, Gusti Ketut Kari, 60, dari Lodpeken, juga secara tiba-tiba melihat korban dalam posisi telentang.
Posisi korban berada di sebelah tempat duduk warung itu dengan kaki korban ke selatan dan kepala menghadap Utara.
Saat awal ditemukan, para saksi mengira korban ini pingsan dan diduga sehabis mandi di pantai.
“Saksi Gusti Ketut Kari kemudian menelpon bapak pemilik warung,” ujar sumber, kemarin.
Kemudian pemilik warung, Gusti Mahardinata, 35, yang mendapat informasi itu langsung menuju warung yang berada di pantai Keramas.
Temuan itu langsung diteruskan kepada Bhabinkamtibmas Keramas. Selanjutnya polisi menghubungi jajaran Polsek Blahbatuh mengajak petugas Puskesmas Blahbatuh 1. Ternyata korban sudah meninggal dunia. Petugas pun untuk melaksanakan identifikasi terhadap jasad korban.
Kapolsek Blahbatuh, Kompol Dwikora, membenarkan temuan jenazah tersebut.
“Sebab-sebab tindak kekerasan tidak ada. Korban sudah biasa ada di pantai,” ujar Dwikora.
Dari hasil pemeriksaan terhadap tubuh korban, diduga korban meninggal dunia sekitar 3 jam sebelum ditemukan meninggal.
Namun mengenai penyebab meninggalnya korban, polisi masih menyelidiki. “Belum tahu,” ujarnya.