RadarBali.com – Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk tahun ini mencapai Rp 2,1 triliun.
Tercatat, hingga Agustus 2017 penyaluran dana KUR mencapai Rp 1,2 triliun lebih. Jumlah itu dari total debitur mencapai 42.498 orang.
Dengan kondisi pertumbuhan yang positif, Jamkrindo optimistis bisa memenuhi target hingga akhir tahun ini.
Kepala Kantor Wilayah VII Denpasar Perum Jamkrindo, Alexandry didampingi Sugiyono sekalu Kepala Cabang Denpasar mengatakan, untuk target tahun ini mengalami peningkatan jika dibanding tahun 2016 lalu.
Di Tahun 2016 lalu, penyaluran dana KUR mencapai Rp 1,2 triliun. “Jadi mengikuti target pemerintah yang memang menaikkan dana KUR tahun ini, sehingga akan terus mengalami peningkatan,” ujar Alexandry.
Dari jumlah penyaluran KUR tersebut, porsi paling banyak penyalurannya yakni pada sektor perdagangan yang mencapai 61 persen, sedangkan penyaluran kedua yakni pada sektor pertanian dan perkebunan yang mencapai 16 persen.
“Kami sebagai BUMN yang bergerak di bidang penjaminan, untuk penyaluran tertinggi yakni dari BRI. Karena BRI paling tinggi penyaluran KUR-nya di Bali,” terangnya.
Sementara itu, klaim KUR di Bali yang mengalami kredit macet dari debitur tiap tahun hampir tidak mengalami peningkatan.
Hingga bulan Agustus ini, klaim yang dibayarkan oleh pihak Perum Jamkrindo sendiri mencapai Rp 6,8 miliar.
Sementara untuk tahun lalu, nilai klaim yang dibayarkan ke perbankan mencapai Rp 13 miliar lebih. “Ini karena dulunya banyak yang tidak bisa bayar. Kemungkinan tahun ini lebih rendah dari itu. Karena banyak masyarakat di Bali yang sudah mampu membayar KUR,” jelas Sugiyono.
Selain dana KUR, penyaluran KPR juga menjadi program dari Jamkrindo. Hanya saja untuk wilayah Bali hingga Nusa Tenggara, penyaluran KPR masih sebatas untuk kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Hingga bulan Agustus penyaluran KPR untuk perumahan MBR mencapai Rp 78,131 miliar.