RadarBali.com – Di pertemuan pertama, Bali United sukses menahan imbang Persija Jakarta di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Kala itu, Persija hampir saja kalah seandainya penalti Bruno Lopes tidak mampu digagalkan penjaga gawang Serdadu Tridatu, I Kadek Wardana.
Bagi Bali United, hasil imbang melawan Persija memperbesar rekor pertemuan keduanya. Bali United berhasil membukukan dua kemenangan, dua kali imbang, dan sekali menelan kekalahan dari lima pertandingan melawan Macan Kemayoran – julukan Persija Jakarta.
Apakah rekor ini terus berlanjut? Yang pasti, malam hari ini, Serdadu Tridatu akan melawan Persija Jakarta di Stadion Kapten I Wayan Dipta dalam lanjutan pekan ke-24 Liga 1.
Bali United tidak boleh sama sekali meraih hasil imbang ataupun kalah jika ingin terus menempel ketat atau menggusur Bhayangkara FC dari puncak klasemen sementara Liga 1.
Tentu ada kelebihan dan kekurangan dari kedua tim. Persija Jakarta datang ke Bali dengan modal besar setelah mampu menaklukkan Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong di pekan ke-23.
Bambang Pamungkas dkk juga sedang dalam fisik terbaiknya setelah menjalani masa recovery cukup lama.
Klub berlambang Tugu Monas itu sudah tiba di Bali Sabtu malam lalu (9/9). Jelas fisik mereka sudah terjaga dengan baik.
Tapi, beberapa pemain dipastikan absen. Sang tukang gedor andalan Persija Jakarta, Reinaldo Costa harus absen selama tiga bulan akibat cedera engkel yang cukup parah.
Satu pemain lagi yang dipastikan absen adalah Muhammad Hargianto. Penggawa Timnas U-22 di SEA Games 2017 lalu itu harus absen lantaran terkena akumulasi kartu.
Jelas itu menjadi keuntungan tersendiri bagi Bali United meskipun Pelatih Bali United Widodo Cahyono Putro sama sekali tidak menganggap hal ini sebagai keuntungan.
Bali United memang diuntungkan karena Ahn Byung Keon kemungkinan besar sudah bisa diturunkan melawan Persija Jakarta pasca mengalami cedera dislokasi bahu.
Tapi, Bali United jangan sampai menganggap remeh Persija Jakarta. Persija Jakarta menjadi salah satu tim yang memiliki pertahanan terkokoh di Liga 1.
Dari data statistik yang ada, skuad asuhan Stefano Cugurra itu hanya kebobolan 14 gol dalam 23 pekan Liga 1.
Bandingkan dengan Bali United yang sudah kebobolan sebanyak 26 gol sepanjang Liga 1 bergulir. Ini Kalau dilihat, pertandingan antara Bali United melawan Persija Jakarta diibaratkan duel meriam dengan perisai.
Andritany Ardhiasa sang benteng terakhir Persija yang memiliki penyelamatan tertinggi dengan 74 kali penyelamatan harus siap-siap menerima serangan terakhir Sylvano Comvalius yang telah melesakkan 25 gol dengan 42 kali tembakan ke gawang musuh.