SINGARAJA – Kasus dugaan pengeroyokan yang dilakukan pelajar, mencuat di Buleleng. Seorang pelajar perempuan berinisial P, kini terpaksa menjalani perawatan karena tulang tangannya retak.
Siswa itu juga mengalami trauma, setelah terlibat kasus penganiayaan itu. Peristiwa pengeroyokan itu diduga terjadi pada Rabu (8/5) lalu, di sebuah tanah kosong yang ada di wilayah Desa Kalianget.
Tepatnya di sebelah timur RS Pratama Tangguwisia. P bersama rekannya yang berinisial S, diduga dikeroyok oleh tiga pelajar yang notabene masih teman sekolahnya.
Ketiga orang itu masing-masing berinisial KA, KS, dan D. Seluruh pelajar yang terlibat pertengkaran ini masih tercatat sebagai pelajar di salah satu sekolah menengah yang ada di Buleleng.
Kapolsek Seririt Kompol Wayan Suka yang dikonfirmasi terpisah tak menampik adanya peristiwa tersebut.
Menuruk Kompol Suka, tadinya masalah itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak korban maupun pelaku.
Permasalahan itu dimediasi oleh sekolah, dengan disaksikan pihak kepolisian. Saat itu kedua belah pihak sebenarnya sama-sama setuju menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.
Namun bila akhirnya pihak keluarga korban ingin melanjutkan masalah itu ke proses hukum, polisi tak akan menghalangi keinginan keluarga korban dan korban.
“Kemarin itu kan sudah mediasi, penyidik kami juga sempat menyaksikan. Ada dua poin kesepakatan di sana. Tapi kalau memang dari korban
akan melanjutkan ke proses hukum, kami akan sampaikan ke Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak, Red),” kata Suka.
Lebih lanjut Suka mengatakan, hingga kini polisi belum menerima laporan resmi dari keluarga korban. Rencananya hari ini (13/5) akan dilakukan mediasi susulan di sekolah.
Apabila keluarga korban menyatakan ingin melanjutkan masalah itu ke pihak kepolisian, Kapolsek Suka mengaku siap memfasilitasinya ke Mapolres Buleleng.