RadarBali.com – Nama Payung Teduh di jagat musik indie tak perlu diragukan lagi. Terbentuk sejak 2007, band beraliran folk, keroncong, dan jazz bertransformasi menjadi band yang lekat dengan lirik puitis penuh arti.
Karya-karya band beranggota Alejandro Saksakame, Comi Aziz Kariko, Ivan Penwyn, dan Mohammad Istiqamah Djamad, begitu fenomenal, meledak di mana-mana.
Bahkan, khusus untuk lagu Akad yang baru saja dirilis di channel Youtube, video klipnya sudah ditonton lebih dari 7,2 juta kali.
Vokalis Payung Teduh, Mohammad Istiqamah Djamad alias Is mengatakan, lagu Akad sebenarnya dibikin sejak 2014 lalu.
Namun, terbengkalai cukup lama. Kali terakhir, Payung Teduh merilis album tahun 2012 silam. “Lama terbengkalai karena kami waktu itu sibuk manggung,” ujar Is saat ditemui Jawa Pos Radar Bali di panggung Soundrenaline 2017.
Karena lama tak merilis album maupun single, manajemen mendesak untuk mempercepat rekaman lagu dan membikin video klip.
“Saat itu, kami syuting dengan memakai rekaman mentahan dulu karena waktu itu juga rekamannya belum beres,” tandasnya.
“Jadi, saat proses syuting klip itu, saya sibuk rekaman lagu,” paparnya. Karena Is sibuk rekaman, akhirnya proses syuting video klip hanya melibatkan tiga personel Payung Teduh.
Menurut Is, lagu Akad sendiri bercerita tentang ajakan untuk berumah tangga. Lagu ini adalah bentuk sentilan orang-orang di luar sana yang belum menikah atau yang belum memiliki pacar, alias jomblo.
Akad merupakan lagu jagoan nomor empat dari beberapa karya sukses Payung Teduh. Meski jadi salah satu lagu jagoan, diakui Is, Akad merupakan salah satu lagu sederhana.
Kesederhanaan ini tercermin dari aransemen maupun lirik lagu itu sendiri. “Sederhana dalam artian, lagu ini gampang diingat dan dihafal oleh siapa pun,” pungkasnya.