SINGARAJA – Seorang nelayan asal Banjar Dinas Anyar Desa Anturan, Kadek Ariasa, 33, dilaporkan hilang saat melaut.
Ariasa terakhir kali melaut pada Senin (13/5) lalu. Belakangan perahunya ditemukan terombang-ambing di perairan Kubutambahan pagi kemarin (14/5).
Kakak korban, Putu Sukiada menuturkan, adiknya sempat mengajak dirinya melaut sekitar pukul 15.30 Senin sore.
Karena baru bangun tidur, Sukiada menyuruh adiknya berangkat lebih dulu. Sukiada kemudian berangkat sekitar 30 menit lebih lambat dari korban.
Sekitar pukul 20.00 malam, Sukiada sudah menepi, sementara adiknya belum kembali. Di pantai dia sempat bertemu dengan Luh Sukertiasih, istri korban.
Sehari-hari, istri korban memang biasa menunggu suaminya datang melaut. Namun hingga pukul 23.00 malam, adiknya belum juga kembali.
“Akhirnya saya jam 02.30 pagi sama beberapa teman di sini pergi ke tengah laut. Biasanya jam 8 atau jam 10 malam sudah balik.
Mancing tongkol kan sebentar. Saya baru saja balik dari tengah (laut), belum ketemu,” ujar Sukiada dalam kondisi lesu.
Kepala Pos SAR Buleleng Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan, tim SAR baru menerima laporan tersebut sekitar pukul 10.30 siang.
Pihaknya langsung mengerahkan delapan orang personel serta satu unit perahu karet. Selain mengerahkan tim SAR,
pihaknya juga berkoordinasi dengan sejumlah potensi yang ada, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BUleleng serta Polisi Perairan Polres Buleleng.
Untuk sementara tim SAR melakukan pencarian mulai dari perairan Desa Pemaron hingga ke perairan Desa Kubutambahan.
“Kami berupaya mencari dari Pemaron. Kami juga masih berusaha mencari nelayan yang menemukan perahu ini. Titik penemuan perahu itu sangat membantu kami saat melakukan pencarian,” kata Hendri.
Bila melihat kondisi perahu saat ditemukan, diduga korban hilang saat kembali ke darat. Sebab ditemukan ikan dalam kotak pendingin.
“Kami coba petakan dengan kondisi arus dan ketinggian ombak. Pencarian akan kami lakukan hingga seminggu kedepan. Mudah-mudahan membuahkan hasil,” tandasnya.