DENPASAR – Untuk kali kesekian eks pentolan organisasi massa di Bali I Ketut Putra Ismaya Jaya, 43, tersangkut perkara hukum.
Setelah terlibat aksi perusakan dan KDRT, mantan sekjen organisasi massa di Bali ini diamankan aparat kepolisian kemarin dini hari karena tersangkut kasus narkoba.
Ismaya diamankan dengan barang bukti sabu sebanyak 0,73 gram bersama sopir pribadinya, I Gede Wardana, 27, di depan Kantor Pos Jalan Seroja, Banjar Tegeh Kori, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara.
Menurut sumber Jawa Pos Radar Bali, penangkapan Ismaya berdasar pengembangan dari penangkapan pelaku narkoba sebelum-sebelumnya.
“Kami sudah mengintai pergerakannya sejak lama. Setelah dipastikan mengambil tempelan sabu, Ismaya langsung kami tangkap. Kami tangkap dia bersama supirnya, Gede Wardana, 27,” ujar sumber.
Tim langsung mengamankan keduanya. Menariknya, Ismaya berencana membuang paketan sabu namun lebih dahulu dilihat oleh anggota ia memegan klip bening.
“Ismaya tak mengelak. Keduanya langsung digiring bersama kendaraan yang digunakan ke Mapolresta. Dari hasil pengembangan ismaya mengaku mendapatkan BB dari orang yang dikenal via telepon. BB ini seberat 0,73 gram,” tuturnya.
Sebelum dibawa ke Polresta Denpasar, Ismaya sempat digiring ke rumahnya di di Jalan Seroja Gang Belimbing Perum Nuansa Seroja, Nomor 32, Kelurahan Tonja, Denpasar Utara.
“Ke sana untuk melakukan penggeledahan barang sekaligus memberitahukan kepada keluarga bahwa Ismaya diamankan karena terlibat Narkoba,” timpal sumber.
Polisi kini masih mendalami nomor HP dan jaringan Ismaya yang terlibat sabu. Sebab, Ismaya sampai saat ini mengaku tidak tahu apa.
Namun, sang sopir sudah menyebut beberapa nama yang diketahuinya. “Ya, Ismaya mengaku dia memakai narkoba sejak beberapa bulan belakangan ini.
Dari hasil tes urine diduga positif narkoba. Kami masih selidiki. Dia kemungkinan lagi setres makanya memakai narkoba,” kilah sumber.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan mengaku bahwa pihaknya tidak main-main dengan narkoba. Siapapun orangnya dan apa latar belakang orang itu, polisi tak pandang bulu.
“Ya benar dan kami akan rilis ke media sesegera mungkin. Kini anggota masih melakukan pengembangan,” papar Kombes Ruddi.