DENPASAR – Malang nian nasib Ayu, 18. Wanita berstatus yatim (bapak almarhum) dan terlahir dari keluarga sederhana ini dianiaya dan di perkosa
seorang lelaki yang dikenal dari media sosial (Medsos) bernama Dedy Wahyu, 19, warga Jalan Kampial Blok Nomor 7, Kuta Selatan, Badung.
Kejadian ini berlangsung di salah satu penginapan di kawasan Sanur, Rabu (15/5) malam sekitar pukul 19.30.
Sebelum memerkosa korban, pelaku menggunakan modus ancaman, dipaksa, dan dianiaya. Kini polisi masih mengejar pria bejat itu.
Kepada Jawa Pos Radar Bali, korban yang baru enam bulan tinggal di Denpasar ini menyatakan, kejadian bermula ketika ada seorang cowok mengomentari salah satu foto yang ada di media sosial facebook (FB) miliknya.
Ayu pun merespon dengan baik, berterima kasih atas pujian dari akun FB bernama Dedy Wahyu. Foto yang dikomentari itu, adalah foto di seputaran Kuta, Sabtu (4/5) lalu.
Komentar pada salah satu foto milik Ayu di FB itu direspon dengan baik lalu ke duanya berkenalan lebih dekat lagi.
Pelaku sendiri mengaku tinggal di kawasan Nusa Dua, dan ternyata mereka sama-sama dari luar Bali, tepatnya dari sebuah kabupaten di Jawa Timur.
Komunikasi pun berlanjut keesokan hari. Yang awalnya via kolom facebook, kemudian berubah ke inbox via facebook.
Lantaran menghargai teman, Ayu terus merespons. Tak selang berapa lama, pelaku mengungkapkan perasaan suka kepada Ayu.
Sayang ungkapan itu ditolak mentah-mentah oleh Ayu lantaran ia jauh-jauh ke Bali untuk fokus bekerja. Ayu menganggap Dedy Wahyu seperti teman FB lainnya yakni berteman.
Singkat cerita, Dedy Wahyu meminta nomor WA untuk telepon-telepon, sesekali video call. Tapi, kebaikan Ayu dianggap lain oleh Dedy Wahyu.
Ayu berkali-kali diajak bertemu namun ditolak. Hingga Ayu menuai ancaman. Pelaku lagi-lagi membawa membawa nama salah satu organisasi masyarakat (ormas) ternama di Bali.
Pelaku juga mengaku keponakan salah satu anggota ormas itu. Karena ketakutan, Ayu mengiakan untuk bertemu dengan Dedy Wahyu, di salah satu gang persawahan di kawasan Denpasar, Rabu (15/5) petang pukul 17.30.
“Kita bertemu dekat kosan aku. Sebenarnya aku tidak mau ketemu, dia tidak tahu kos aku, tapi aku pernah jujur ke dia bahwa di Bali saya kerja di salah satu perusahaan di Denpasar.
Dia tahu tempat kerja aku dan dia ancam juga akan cari ke tempat kerja bersama teman-teman ormas,” beber Ayu.
Saat pertama kali bertemu, Ayu ketakutan namun dengan bujuk rayunya, Ayu mengikuti permintaan untuk jalan-jalan menggunakan sepeda motor milik Dedy Wahyu.
“Siapa yang nggak takut kalau di ancam. Saya tinggal sendirian di sini. Dia ngaku keponakan ormas, ini lh chatingan dia, kalau nggak mau, dia ancam bawa ormas obrak-abrik kos, dan juga obrak-abrik tempat kerja aku,” tandasnya.
Mau tidak mau, dia pun jalan-jalan dengan pelaku. Sebagai catatan, enam bulan di Bali, Ayu hanya tau jalan dari kos ke tempat kerja.
Malam itu, dia diajak ke suatu tempat yang nota bane tempat penginapan dan Ayu sama sekali tidak tahu darah mana.
Singkat kata, setelah tiba di penginapan itu, pelaku memerkosa korban. Meski melawan, namun korban kalah kuat dan terpaksa melayani nafsu bejat pelaku.
Yang menyedihkan, pelaku sebelum memerkosa korban sempat melakukan penganiayaan. Penganiayaan dilakukan karena korban terus meronta.
Tak terima dengan peristiwa itu, Ayu melaporkan hal ini ke pamannya yang berada di luar Bali. Bersama keluarganya, korban kemudian melapor ke Polresta Denpasar.
Setelah menerima laporan korban, polisi langsung bergerak. Langkah awal adalah mencari lokasi penginapan tempat korban diperkosa.
Setelah itu, polisi memburu pelaku. Namun, hingga saat ini pelaku belum tertangkap. PJS Kasubag Humas Polresta Ipda Gusti Ngurah Parwa membenarkan laporan korban.
“Ya kami sudah mengarahkan korban untuk visum. Kalau ada perkembangan baru dikabarkan,” tuturnya singkat.